Jalan-Jalan Ke Hanoi Vietnam. 10 Tempat Wajib Kunjung di Ibukota Vietnam yang Charming

Hanoi, Vietnam
Photo by Huy Phan on Pexels.com

Kalau ditanya destinasi mana yang paling pingin saya kunjungin tahun ini jawabannya tentu adalah Hanoi, Vietnam. Emang saya udah berkali-kali ke Hanoi, Vietnam dan melakukan things to do in Hanoi secara saya tinggal disana selama 1 tahun as a digital nomad. Ibukota Vietnam ini memang charming, unik dan beda banget dengan ibukota negara-negara lainnya, yang justru membuatnya wajib dikunjungi siapapun yang akan traveling ke Vietnam. Berbeda dengan Saigon (Ho Chi Minh City) yang lebih moderen, Hanoi masih mempertahankan banyak arsitekturnya yang berusia ratusan tahun. Hanoi, Vietnam juga punya banyak attractions yang otentik yang gak bisa kamu temukan dimanapun, sekaligus jadi base yang strategis bagi travelers yang akan mengeksplor Vietnam Utara. I make this travel guide for you who want to explore Vietnam’s charming historical city.

Jalan-Jalan ke Hanoi, Vietnam. Menikmati Kota yang Charming dan Chaotic at The Same Time

Hanoi, Vietnam
Photo by Thu1ec3 Phu1ea1m on Pexels.com

Deretan gedung bergaya arsitektur Prancis, kuil-kuil Buddha, serta bangunan kuno dari periode kekaisaran Vietnam bertebaran di penjuru kota Hanoi, Vietnam. Jalanan Hanoi tampak chaotic dipenuhi dengan bunyi klakson sepeda motor, sementara itu di tepi danau Hoan Kiem ratusan warga tampak asyik menikmati sore hari dengan berjalan-jalan di sekitar danau, menonton pertunjukkan street dance, shopping di night market, juga nongkrong di kafe dan restoran di sepanjang Old Quarter, bercampur dengan turis. Begitulah suasana ibukota Vietnam menjelang akhir pekan. Meski jauh dari kata moderen, Hanoi, Vietnam memiliki charm-nya sendiri. Tak heran bila 1,5 juta turis asing memadati Hanoi, Vietnam tahun 2022 lalu.

Hanoi, Vietnam

Banyaknya bangunan antik nan bersejarah serta perpaduan budaya Vietnam, Tiongkok, dan Prancis di kota Hanoi tak lepas dari peran Hanoi sebagai ibukota sejak sebelum Vietnam terbentuk. Hanoi pernah menjadi ibukota Au Lac, lalu sempat menjadi bagian dari Han China, hingga akhirnya tahun 1010-1802 menjadi ibukota kekaisaran Vietnam Dai Viet dengan nama Thang Long. Setelah rehat sebagai ibukota saat zaman Dinasti Nguyen (yang memindahkan ibukota ke Hue), Hanoi kembali dijadikan ibukota French Indochina dari tahun 1902 hingga 1945. Setelah Vietnam merdeka dari Prancis, Hanoi dijadikan ibukota, lalu menjadi ibukota Vietnam Utara saat Perang Vietnam, dan sejak 1976 menjadi ibukota Republik Sosialis Vietnam hingga sekarang.

Para travelers biasanya gak cuma menghabiskan liburannya di dalam kota Hanoi, Vietnam saja. Banyak yang menjadikan Hanoi sebagai base untuk lanjut menjelajah destinasi lainnya di Vietnam. Dari Hanoi, kamu bisa traveling ke Ninh Binh dengan kereta api selama 2 jam, atau naik sleeper bus selama 6 jam untuk menuju kota pegunungan menakjubkan di kaki Himalaya, Sapa. Dari Sapa, perjalanan bisa dilanjutkan ke kota perbatasan Lao Cai untuk kemudian menyeberang jembatan ke China, tepatnya ke provinsi Yunnan. Kalau kamu lebih tertarik dengan lautan, kamu bisa ikut tur ke Ha Long Bay dengan naik shuttle bus selama 3 jam, atau pelesir ke pulau Cat Ba yang less mainstream dibanding Ha Long Bay tapi makin populer dengan naik shuttle bus lalu lanjut menggunakan kapal ferry. Total perjalanan 3,5 jam.

How to Get to Hanoi, Vietnam?

Hanoi, Vietnam
Photo by Leon Huang on Pexels.com

Ada direct flight dari Jakarta ke Hanoi menggunakan Vietjet, sementara Air Asia juga melayani rute Jakarta-Hanoi dengan transit di Kuala Lumpur, Malaysia. Kalau saya dulu seringnya pilih flight yang transit lama di KL dulu, jadi lumayan bisa jalan-jalan di KL setengah hari. Yah meski waktunya pendek tapi bisa dipakai ngemal dan ke salon dulu di KL sambil nunggu next flight ke Hanoi, Vietnam.

Dari bandara Hanoi Noi Bai International Airport, kamu bisa milih either naik bus ke pusat kota atau naik Grabcar. Saya udah coba keduanya dan masing-masing ada kelebihannya. Kalau kamu mau turun di Old Quarter karena stay disini sekaligus mau ngirit, kamu bisa naik the Express Airport Bus 86. Tiketnya 45.000 VND dan bayar langsung cash ke drivernya. Selain itu ada juga pilihan bus umum nomor 7, 17, 90, dan 109 yang mana tarifnya cuma 10.000 VND. Sementara itu kalau naik Grabcar jelas lebih cepat karena gak pakai berhenti-henti kan, tarifnya kurang lebih 150.000 VND untuk ke pusat kota Hanoi, Vietnam.

How to Get Around Hanoi, Vietnam?

Hanoi, Vietnam

Bisa dibilang kota terbesar kedua di Vietnam ini very walkable, terutama di area Old Quarter. Jalanan di sepanjang Danau Hoan Kiem hingga Old Quarter juga tertutup untuk kendaraan bermotor setiap hari Jumat sore – Minggu. Jadi gampang banget buat jalan kaki mengeksplor kawasan wisata utama Hanoi ini. Kebanyakan attractions di Hanoi, Vietnam berada di pusat kota dan within walking distance, jadi kamu gampang untuk kesana dengan jalan kaki. Selain itu, di banyak bagian kota juga tersedia trotoar yang walaupun gak luas masih bisa dilewatin kok. Untuk ke destinasi yang lebih jauh, saya sih seringnya naik Grab bike dan Grab car kemana-mana karena mudah dan murah. Menurut saya sih gak perlu ya sampai sewa motor harian secara traffic di Hanoi lumayan busy, mirip Jakarta. Bedanya di Indonesia orang jarang mengklakson kecuali kalau perlu banget, sedang di Vietnam termasuk Hanoi, jalanan selalu bising dipenuhi suara klakson motor dan mobil, plus nyetirnya juga sembarangan.

Essential Tips Sebelum Traveling ke Hanoi, Vietnam

Hanoi, Vietnam
Photo by Arnie Chou on Pexels.com
  1. Mata uang Vietnam adalah VND, dibacanya Vietnamese Dong atau cukup Dong. Dong menjadi satu dari sedikit mata uang yang lebih lemah dari Rupiah. Makanya kalau traveling ke Hanoi, Vietnam kita bisa berasa kaya haha. 10.000 VND = Rp. 6405, jadi hampir setengah Rupiah valuenya. Kamu bisa tukar Rupiah ke Dong di money changer yang bertebaran di sepanjang Old Quarter atau di bandara. Kalau saya sih lebih nyaman ambil di ATM karena sekali tarik tarifnya hanya sekitar Rp.20.000an aja.
  2. Waktu terbaik untuk liburan ke Hanoi, Vietnam in my opinion adalah saat winter (Desember-Februari). Lho kenapa winter? Soalnya kapan lagi sih ngerasain winter tanpa harus terbang ke Eropa atau Asia Timur. Saat saya tinggal di Hanoi, Vietnam, waktu musim dingin suhunya mencapai 7 derajat Celcius lho, jadi mayan dingin, meski tanpa salju. Selain itu, kamu bisa juga liburan sambil makai winter outfits. Seru juga lho ngeliatin warga Hanoi yang fashionable dengan winter coatnya. Selain itu, fall dan spring juga cocok buat traveling ke Hanoi, Vietnam karena udaranya gak begitu panas. Summer sebaiknya jangan kesana karena cuaca bakal panas dan humid banget. Di malam hari aja suhunya bisa mencapai 38 derajat Celcius.
  3. Siapkan minimal 3 hari buat menjelah dan merasakan vibes kota Hanoi, Vietnam. Kalau kamu mau combine trip ini dengan ke kota-kota lainnya, minimal 3 hari cukup untuk kenalan sama Hanoi. Tapi kalau kamu punya banyak waktu atau mengkhususkan trip ini untuk keliling Hanoi, kamu bisa alokasikan 6-7 hari.

Things to See & Do in Hanoi, Vietnam

  1. Danau Hoan Kiem
Hanoi, Vietnam
Photo by Duc Nguyen on Pexels.com

Landmark utama Hanoi ini adalah oasis di tengah kota. Turis bercampur dengan warga kota Hanoi, Vietnam untuk menikmati suasana peaceful dan relax di sekitar Danau Hoan Kiem. Datanglah kesini setiap Jumat mulai jam 7 malam hingga Minggu karena ada banyak aktivitas seru saat area di sekitar danau tertutup untuk kendaraan bermotor. Warga lokal biasanya mengisi jalanan dengan street dance performance, bermain permainan tradisional, atau jalan-jalan, sedang students sibuk menghampiri turis asing untuk practice bahasa Inggris. Sementara itu kalau kamu jalan-jalan ke Danau Hoan Kiem di pagi hari, ada banyak lansia yang tengah latihan Tai Chi. Di sekitar danau juga ada banyak coffee shop, restoran, dan kafe buat nongkrong sambil menikmati suasana sekitar danau yang lively but peaceful. Diantaranya adalah The Note Coffee yang populer dan Cong Caphe, jaringan coffee shop Vietnam yang bertemakan Perang Vietnam. Cobain deh ice coconut coffee dan mango juice yang terasa lega di tenggorokan saat diminum di hari yang panas.

Hanoi, Vietnam

Danau Hoan Kiem sendiri memiliki banyak daya tarik. Salah satunya karena adanya legenda ‘penunggu danau’. Alkisah, pada abad ke-15 Kaisar Le Loi memperoleh perang dari danau yang kemudian digunakannya untuk mengusir Tiongkok dari Vietnam. Setelah perang usai, seekor kura-kura kemudian mengambil pedang tersebut dan menghilang ke kedalaman danau untuk mengembalikan pedang ke pemiliknya yang ilahi, hence mengilhami nama danaunya menjadi Ho Hoan Kiem (Lake of the Restored Sword). Meski kamu gak bisa berenang di danau atau naik perahu (karena airnya gak bersih), kamu bisa lho mengunjungi kura-kura dalam legenda di Kuil Ngoc Son.

2. Kuil Ngoc Son & Turtle Tower

Hanoi, Vietnam

Kuil Ngoc Son adalah sebuah kuil yang berada di Jade Island di tengah Danau Hoan Kiem. Kuil dari abad ke-18 ini dibangun untuk memuja Van Xuong, dewa sastra, serta La To (seorang dokter) dan Tran Hung Dao, seorang pemimpin abad ke-13 yang berperang dengan sukses melawan Nguyen. Di kompleks kuil kamu juga bisa melihat patung kura-kura yang sering dikisahkan dalam legenda Danau Hoan Kiem. Untuk kesini kamu perlu menyeberangi jembatan merah dan membayar tiket masuk sebesar 30.000 VND. Sementara itu, Turtle Tower berada di pulau kecil lainnya di ujung utara danau.

3. Mengeksplor & Nongkrong di Old Quarter

Hanoi, Vietnam

Kawasan yang wajib dikunjungi saat jalan-jalan ke Hanoi, Vietnam. Kalau kamu gak ke Old Quarter, bisa dibilang kamu belum menginjakkan kaki di Hanoi. Old Quarter adalah kawasan tempat gaulnya anak muda Hanoi sekaligus kawasan turis. Old Quarter terdiri dari 36 jalan kecil dimana di setiap jalan berderet toko-toko yang menjual satu jenis barang yang spesifik. Setiap nama jalan diawali dengan “Hang” yang berarti Jalan, diikuti dengan bisnis tertentu atau barang yang berlokasi di jalan untuk dibeli, seperti Hang Can untuk alat tulis atau Hang Dau untuk sepatu.

Di Old Quarter ada banyak bar, restoran, kafe, diskotik, dan kios yang selalu penuh anak muda di malam hari terutama saat weekend. Suasananya chaotic emang, tapi juga seru karena disini kamu bisa melihat budaya kaum urban Hanoi. Di beberapa ruas jalan juga banyak terdapat travel agent, hotel dan hostel untuk mengakomodasi para travelers. Saya seringnya nongkrong di Nola Cafe yang berada di Hang Buom.

Nola menempati bekas rumah kuno yang hampir runtuh tapi dengan kreatifnya mereka menyulapnya menjadi kafe. Nostalgic banget rasanya mengingat saat winter saya suka duduk di tepi jendela sambil mengamati meriahnya suasana Old Quarter di malam hari sambil sipping Singapore Sling di Nola, atau sambil nonton street musician performance yang memainkan musik mendayu-dayu khas Vietnam. Ah tapi sayangnya sekarang Nola temporarily closed. Entah kapan mereka akan membuka kafenya lagi…

Masih di kawasan Old Quarter, ada sebuah jalan yang sangat ramai di malam hari. Ta Hien Street atau beer street berisi bar dan kios yang menjual bir dan jenis alkohol lainnya. Kamu kudu mampir kesini kalau demen menikmati night life. Minum bir dan makan Vietnamese hot pot di bangku plastik yang rendah khas Vietnam bareng temen-temen bakal jadi memori yang sangat berkesan selama jalan-jalan ke Hanoi, Vietnam.

Tak jauh dari situ, setiap Jumat malam hingga Minggu digelar Hanoi Night Market. Disini tempatnya kalau kamu mau nyicip street food Vietnam, belanja baju, hingga membeli fake branded stuff. Saya sering banget kesini meski ujungnya gak beli apa-apa karena atmosfernya seru dan asyik aja jalan-jalan di night market karena jalanannya bebas kendaraan bermotor.

4. Nyobain Egg Coffee

Budaya minum kopi memang mengakar di masyarakat Vietnam. Mereka bahkan menciptakan varian kopi unik yang cuma bisa ditemukan di Hanoi yaitu egg coffee. Berbeda dengan kopi susu atau ca phe sua khas Vietnam yang mana kopi disajikan dengan susu kental manis, egg coffee atau ca phe trung dibuat dengan cara mengganti susu dengan kuning telur.

Nguyen Van Giang, pencipta egg coffee mengakui bahwa dirinya mengganti susu dengan kuning telur karena keterbatasan susu di tengah French War (First Indochina War). Giang yang saat itu menjadi bartender di Sofitel Legend Metropole Hotel mengombinasikan kopi Robusta dengan telur yang dikocok, gula dan bahan-badan creamy lainnya hingga terciptalah egg coffee yang fenomenal. Personally, I prefer egg coffee rather than Vietnamese coffee since it tastes more creamy while Vietnamese coffee is too sweet for my taste.

Kafe original yang menyajikan egg coffee masih ada lho hingga kini. Namanya Cafe Giang, yang dioperasikan oleh anaknya Nguyen Van Giang. Lokasinya berada di gang kecil di jalan Nguyen Huu Huan di Old Quarter, Hanoi, Vietnam. Kalau kamu ikutan street food tour selama jalan-jalan ke Hanoi, Vietnam pasti deh akan dibawa kesini. Selain itu, kamu juga bisa menemukan kios egg coffee di beberapa tempat di Old Quarter, salah satunya ada di video diatas.

5. St. Joseph Cathedral

Hanoi, Vietnam

Gereja tertua di Hanoi dari abad ke-19 yang dibangun semasa pemerintahan kolonial Prancis ini menjadi salah satu things to do in Hanoi yang gak boleh dilewatkan. Selain karena lokasinya yang dekat Danau Hoan Kiem dan Old Quarter, St.Joseph Cathedral juga jadi ikon Hanoi, tempat berselfie para turis. Saat katedral dibuka untuk misa, pengunjung boleh lho masuk ke dalamnya buat melihat-lihat arsitektur katedral dan juga ikutan misa.

Hanoi, Vietnam

Di sekitar katedral ada beberapa restoran dengan balkon, cocok buat nongkrong di sore hari sambil people watching.

6. Train Street

Siapa sangka nonton kereta lewat bisa jadi salah satu things to do in Hanoi favoritnya para turis? Tapi emang disitulah uniknya Hanoi. Hanoi train street adalah jalan sempit selebar 1 meter yang mengapit pemukiman penduduk yang dilalui kereta api di jam-jam tertentu. Karena tingginya animo para turis buat nonton kereta lewat, penduduk sekitar sengaja buka kafe di sekitarnya agar pengunjung bisa duduk menunggu kereta lewat sembari minum kopi. Saat kereta lewat, para pemilik kafe akan memberitahu para pengunjung untuk berdiri di safe zone, sedang warga akan menutup rumahnya.

Hanoi train street berada di antara jalan Le Duan and Kham Tien di Old Quarter. Berikut jadwal kereta lewat untuk kamu yang mau kesana:

  • Weekday: 19:00, 19.45, 21.30, dan 22:00.
  • Weekend: 6:00, 9:00, 11.20, 15.20, 17.30, 18:00, 19:00, 19.45, 20.30, 21:00, dan 23:00.

7. Nyobain Street Food Hanoi

Hanoi, Vietnam

Mumpung lagi di Hanoi, Vietnam, saatnya nyobain beragam street food Vietnam yang telah populer di berbagai belahan dunia. Hanoi sendiri punya beberapa makanan otentik asal Hanoi seperti Bun Cha, yang sempat heboh karena didatangi mantan Presiden AS Barrack Obama. Bun Cha adalah daging babi panggang yang disajikan bersama bihun, sayuran, dan saus. Kalau kamu kepingin nyicip Bun Cha di kedai yang didatengin Obama, datanglah ke Bun Cha Huong Lien. Street food Hanoi lainnya yang wajib dicoba adalah Bun Bo Nam Bo, yaitu mie bihun tipis hangat yang disajikan dengan daging sapi tumis yang diasinkan, lalu diberi topping kacang, acar pepaya, dan bawang goreng. Bun Bo Nam Bo sebenarnya berasal dari Vietnam Selatan tapi jauh lebih populer di Hanoi, Vietnam. Sebuah kedai Bun Bo yang sangat terkenal berada di 67 Hang Dieu. Saya sendiri lebih suka Bun Bo Nam Bo dibanding Pho dan Bun Cha.

Hanoi, Vietnam

Bagaimana dengan Pho Bo? Pho Ly Quoc Su yang berada di dekat St.Joseph Cathedral dikenal sebagai the greatest Pho restaurant in Hanoi, Vietnam. Sementara itu kalau kamu kepingin makan Bahn Mi gampang banget karena ada banyak kedai Bahn Mi di berbagai penjuru Hanoi. Dari semua makanan khas Hanoi diatas, favorit saya adalah Bahn Cuon, yaitu lumpia kukus yang diisi dengan daging babi giling dan jamur. Bahn Cuon sering disajikan dengan timun, tauge, dan sosis babi Vietnam, selain itu bisa juga pilih isiannya dengan isian lainnya misalnya jamur. Makanan ringan ini seringnya disantap sebagai menu sarapan atau snack.

8. Temple of Literature

Hanoi, Vietnam

Dari sekian banyak historic buildings di Vietnam capital ini, Temple of Literature menjadi salah satu yang paling menarik dikunjungi karena disebut-sebut sebagai universitas pertama di Vietnam. Terletak di sebelah selatan Imperial Citadel Thang Long, Temple of Literature didirikan pada tahun 1070 oleh Kaisar Ly Thanh Tong sebagai kuil untuk memuja filsuf Tiongkok Konfusius. Pada tahun 1076, putranya mendirikan Imperial Academy sebagai sekolah kerajaan hanya untuk anggota elit seperti pangeran, bangsawan, dan birokrat. Imperial Academy yang dianggap sebagai universitas pertama di Vietnam, dibuka selama sekitar 700 tahun dan mendidik ratusan sarjana dan mandarin terkenal. Di Temple of Literature kamu gak cuma bisa jalan-jalan melihat kampus, halaman, taman tapi juga melihat kostum dan buku yang dulu digunakan para pelajar.

9. Museum Penjara Hoa Lo

Hanoi, Vietnam

Bekas penjara yang kini dijadikan museum. Kaya akan sejarah, penjara Hoa Lo juga dijuluki sebagai Hanoi Hilton oleh para prisoners of war asal Amerika selama mereka dipenjara disana saat Perang Vietnam, salah satunya adalah John McCain.

Penjara Hoa Lo dibangun oleh Prancis pada tahun 1896. Awalnya, Prancis menggunakannya untuk mengurung dan mengeksekusi pejuang kemerdekaan Vietnam selama perang melawan Prancis. Makanya disini kamu bisa melihat guillotine yang mengerikan. Saat Perang Vietnam, Hoa Lo digunakan untuk mengurung tentara Amerika. Disini kamu bisa melihat gambaran bagaimana tentara Amerika dipenjara, beberapa barang bersejarah juga dipamerkan seperti flight suitnya McCain dan foto saat warga Hanoi menyelamatkan McCain dari Danau Truc Bach setelah pesawatnya berhasil ditembak jatuh oleh Vietnam pada tahun 1967. Saya udah pernah ke Hoa Lo 2x dan menurut saya museum ini penuh propaganda juga, dimana Vietnam ingin menunjukkan kalau mereka memperlakukan para tahanan dengan manusiawi.

10. Mausoleum Ho Chi Minh

Hanoi, Vietnam

Makam presiden pertama Vietnam, pemimpin, dan pahlawan kemedekaan Vietnam ini menyimpan tubuh Ho Chi Minh yang telah diawetkan. Dengan membayar 25.000 VND, kamu bisa masuk ke dalam mausoleum dan melihat tubuh Ho Chi Minh yang diistirahatkan di dalam sebuah kotak kaca.

Mausoleum Ho Chi Minh diresmikan pada tahun 1975. Gedungnya dibangun dengan mengacu pada makam Lenin di Moskow serta dibangun atas support Uni Soviet. If you want to learn more about Vietnam history, you should consider to visit Ho Chi Minh mausoleum. Selain itu, ada juga beberapa attractions yang worth to visit di sekitar mausoleum, seperti One Pillar Pagoda, Presidential Palace, dan Ho Chi Minh Museum.

Hanoi, Vietnam

Kota Hanoi, Vietnam mungkin gak begitu besar, tapi kota ini menyimpan banyak jejak sejarah yang menarik dan attractions yang bikin kamu betah stay disini, makanya saya saranin kamu untuk stay di Hanoi, Vietnam minimal 3 hari agar lebih kenal dengan Vietnam capital. Kalau kamu punya waktu lebih, bisa juga lho mengunjungi beberapa tempat wisata lainnya seperti Imperial Citadel of Thang Long, pusat politik Vietnam selama hampir 13 abad, menonton teater di Thang Long Water Puppet yang berada di seberang Danau Hoan Kiem, dan nonton opera di Hanoi Opera House yang gedung megahnya dibangun berdasar Palais Garnier di Paris. I’ll surely do it next time I visit Hanoi, Vietnam..

Curious about my adventures in Europe and America ?. You can click the following links to see my traveling videos that have aired on Net TV :

  1. Desa Hallstatt, Desa dengan Arsitektur Klasik di Pinggir Danau
  2. Imutnya Park Guell, Dunia Fantasi Ala Gaudi di Barcelona
  3. Ada Turki Mini di Bosnia Herzegovina
  4. Nyobain Makanan Khas Bosnia, Kaya Rasa dan Pasti Halal
  5. The Bean, Seni Kontemporer yang Ada di Film – film Hollywood

Want to help support my travel? Help me to visit 50 more countries and write more travel stories & guides by donating here

Watch my adventures & subscribe to my YouTube channel: The Island Girl Adventures

Leave a comment