Pengalaman Legalisasi Buku Nikah dan Apostille Nikah Campur dengan WNA

Legalisasi Buku Nikah dan Apostille Nikah Campur

Secara administratif, pernikahan campur dengan WNA memang lebih ribet. Buktinya adalah pengalaman saya saat memproses syarat-syarat menikah dengan WNA di Indonesia ini. Tapi apakah keribetannya sampai disini aja? Oh, tentu tidak. Setelah akad nikah dan kita ngedapetin buku nikah, masih ada kelengkapan administrasi yang harus dilakukan, diantaranya melegalisasi buku nikah dan apostille. Biar apa sih? Agar penikahan kita terdaftar dan legal di kedua negara dong, yaitu Indonesia dan Prancis. Sekaligus agar kita ngedapetin buku keluarga dan juga sebagai syarat mendapatkan spouse visa Schengen Prancis. Untuk baby kita yang baru lahir pun dokumen-dokumennya beda dengan pernikahan sesama WNI, diantaranya perlu Sertifikat Dwi Kewarganegaraan, Affidavit, dan Paspor. Kamu sedang dalam proses mengurus semua ini juga atau tertarik menikah campur dengan WNA? Tenang, this article is made to help you proceed with all requirements for pasangan nikah campur, based on my own experience.

Legalisasi Buku Nikah untuk Pasangan Nikah Campur

Sebelum melegalisasi buku nikah di Kementerian Agama di Jakarta, ada satu step dulu yang perlu saya lakuin di KUA yang menikahkan saya dan suami yaitu KUA Denpasar Utara. Buku nikah kita berdua perlu dilegalisir dulu. Untuk melegalisir buku nikah, syarat-syaratnya sebagai berikut:

  1. Buku nikah asli istri
  2. Buku nikah asli suami
  3. Fotokopi KK
  4. Fotokopi KTP istri
  5. Fotokopi paspor dan kitas suami (asli dan terjemahan Bahasa Indonesia karena sudah ada terjemahannya)
  6. Fotokopi buku nikah (halaman 1-6) secukupnya.

BACA JUGA: Pengalaman Mengurus Dokumen untuk Anak Berkewarganegaraan Ganda. Mana yang Paling Ribet?

Buat jaga-jaga, saya fotokopi 20 kali buku nikahnya (masing-masing 10 kali).

Legalisir buku nikah di KUA Denpasar Utara bisa dibilang gampang dan cepet banget. Dalam waktu 1 jam, mereka sudah selesai melegalisirnya dan dikirim kembali ke saya.

Untuk legalisasi buku nikah sendiri sempat saya bingung apakah harus dilakukan di Jakarta atau bisa di Bali. Tapi berkat nge-DM Instagram @bimasislam akhirnya paham kalau memang harus dilakukan di Jakarta, tepatnya oleh pejabat pada Direktorat Bina Kantor Urusan Agama, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kementerian Agama yang kantornya ada di Thamrin, Jakarta. Hal ini sesuai dengan Pasal 41 ayat (4) Peraturan Menteri Agama Nomor 20 Tahun 2019 tentang Pencatatan Pernikahan, Dokumen Buku Nikah untuk keperluan ke luar negeri perlu dilegalisasi terlebih dulu di Kementerian Agama di Thamrin. Karena saya lagi gak bisa ke Jakarta due to sibuk dengan baby, akhirnya adik saya yang kesana buat ngurus legalisasi buku nikah kita.

Berikut syarat-syarat legalisasi buku nikah di Kementerian Agama:

  1. Buku nikah asli istri
  2. Buku nikah asli suami
  3. Fotokopi buku nikah yang dilegalisir oleh Kepala KUA yang menerbitkan buku nikah sebanyak 3 lembar.
  4. Fotokopi KTP/ Surat Keterangan Domisili
  5. Fotokopi Paspor (bagi WNA)
  6. Mengisi formulir pendaftaran legalisasi

Karena legalisasi buku nikah saya diurus oleh adik saya, saya sertakan juga Surat Kuasa bermaterai serta fotokopi KTP pemberi dan penerima kuasa.

Fortunately, prosesnya cepet banget, hanya beberapa jam aja legalisasi buku nikah udah selesai dan bisa diambil kembali di hari yang sama jam 3 sore. Kalau kamu mau legalisasi buku nikah juga, lokasinya ada di Kementerian Agama lantai 9, loket Layanan Legalisasi Buku Nikah, mulai dari jam 08:00 pagi hingga 12:00 siang.

Apostille Buku Nikah untuk Pasangan Nikah Campur

Step terakhir yang harus dilakukan adalah apostille buku nikah. Seneng banget proses apostille bisa dilakukan secara online, hanya sertifikat apostille-nya aja yang harus dicetak di kantor Kemenhukham.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat akun di website https://apostille.ahu.go.id lalu login. Di halaman beranda klik “apostille” dan “Buat Permohonan”.

Legalisasi Buku Nikah dan Apostille Nikah Campur

Isi sesuai yang terlihat pada foto diatas dan klik “apostille”.

Legalisasi Buku Nikah dan Apostille Nikah Campur

Kamu perlu mengisi data pribadi seperti yang terlihat diatas. Untuk file KTP, insert file dalam format pdf yaa. Lalu lanjutkan dengan mengisi form di bawahnya yaitu Data Dokumen. Jenis dokumennya buku nikah, jumlah dokumen 1 buah, dan upload file buku nikah halaman 1-6 dengan format pdf. Untuk nomor dan tanggal dokumen, kamu bisa cek di halaman ke-6 buku nikah (diatas tanda tangan pejabat Kementerian Agama).

Legalisasi Buku Nikah dan Apostille Nikah Campur

Untuk bagian Data Pejabat, isilah sesuai foto diatas lalu pilih lokasi kantor wilayah dimana kamu akan mencetak sertifikat apostille. Di bagian ini saya sempet salah ngisi form 2x yang mengakibatkan permohonan apostille saya ditolak 2x lho. Gara-garanya saya kurang menambahkan kata Republik Indonesia di kolom Instansi Pejabat Publik. Kedua kalinya karena ngikutin tutorial yutub tapi malah berakibat ditolak lagi hehe.. hilang deh 2 hari….Luckily, pas nyoba ketiga kalinya gak ada salah lagi, dan setelah nunggu 3 hari permohonan apostille saya diapproved. Huft finally….

Legalisasi Buku Nikah dan Apostille Nikah Campur

Kalau sudah menerima email yang menyatakan permohonan apostille diapproved, maka status di website akan menjadi “selesai”. Klik tanda bintang di pojok kanan, disitu kamu bisa men-download voucher Legalisasi Apostille. Voucher ini untuk ditunjukkan ke bank untuk membayar biaya cetak sertifikat apostille. Biayanya adalah Rp.150.000,- per lembar. Karena saya sekarang berdomisili di Bali, saya cetaknya di kantor Kemenhukham Bali di Renon, Denpasar.

Bisa dibilang mengurus apostille termasuk gampang dan cepet banget, kecuali bagian mengisi Data Pejabat yang saya rasa agak membingungkan. Saya sempet nanya-nanya lewat DM ke Instagram @ditjen _ahu soal ini, dan mereka cukup responsif, meski gak langsung bales ya. Tutorial di website soalnya bukan untuk dokumen pernikahan, sedang tutorial di Youtube yang saya tonton malah salah sama sekali.

Sebelum ke kantor Kemenhukham Bali, saya sempetin Whatsapp mereka dulu di +62 811-3888-770 untuk mastiin kantornya buka sampai sore. Adminnya responsif dan ngebantu banget lho. Proses nyetaknya pun cuma 5 menit dibantu oleh petugas yang ramah.

Legalisasi Buku Nikah dan Apostille Nikah Campur

Overall, proses legalisasi buku nikah dan apostille pernikahan campur dengan WNA terbilang mudah, hanya agak panjang aja prosesnya, perlu ke 3 lembaga. Tapi per lembaga bisa mengerjakan dengan cepat, gak sampai 1 hari. Salut buat administrasi Indonesia!

Curious about my adventures in Europe and America ?. You can click the following links to see my traveling videos that have aired on Net TV :

  1. Desa Hallstatt, Desa dengan Arsitektur Klasik di Pinggir Danau
  2. Imutnya Park Guell, Dunia Fantasi Ala Gaudi di Barcelona
  3. Ada Turki Mini di Bosnia Herzegovina
  4. Nyobain Makanan Khas Bosnia, Kaya Rasa dan Pasti Halal
  5. The Bean, Seni Kontemporer yang Ada di Film – film Hollywood

Want to help support my travel? Help me to visit 50 more countries and write more travel stories & guides by donating here

Watch my adventures & subscribe to my YouTube channel: The Island Girl Adventures

14 thoughts on “Pengalaman Legalisasi Buku Nikah dan Apostille Nikah Campur dengan WNA

  1. Pingback: Pengalaman Menikah dengan WNA di Indonesia. Seribet Itukah? – The Island Girl Adventures

  2. Pupe Brata

    Hi.. kak saya mau tanya di bagian tempat relaease, jadi walaupun kita submit online itu bisa di pilih tempat relaeasenya ya ? jadi tidak perlu ambil di jakarta/ surat kuasa
    saya Domisili Batam berarti, bisa pilih Lokasi cetak di vatam dan ambil di batam ?

    Like

    1. PUPE BRATA

      ok kak paham trima kasih..
      kak kalo seandainya permintaan di tolak, step berikutnya kita buat permohonan baru ? atau ada something yg bisa di edit/perbaiki ulang dari no permohonan yang pertama ?
      saya sudah create submit dari 1 minggu lalu.. verifikasi di tolak, sprtinya krna antara nama pemohon (nama istri) dengan nama dokumen tertera (nama suami) saya buat berbeda

      Like

      1. Intan

        Halo kak, izin tanya. Kalau misalnya kita apostile kedua buku nikah (suami dan istri) di website apakah ditulis jumlah dokumennya tetap 1 seperti yg kakak contohkan? Berarti 150 ribu untuk 2 apostile kah?

        Like

  3. Pingback: Pengalaman Mengurus Dokumen untuk Anak Berkewarganegaraan Ganda. Mana yang Paling Ribet? – The Island Girl Adventures

  4. ria

    Halo mba mau nanya, untuk register perkawinan kita di luar negeri berarti buku nikah harus di terjemahin juga ke bahasa inggris misalnya lalu di apostille juga ya hasil terjemahan dari penerjemah tersumpah nya?

    Like

Leave a comment