
After we had enough rest and had a nice adventure in Turin, Italy, we continued our journey to the country that’s always been on my traveling list. We took a train towards France to visit the 2nd most popular tourist destination in the country after Paris: Nice. Near the border of Italy and France, we changed trains, and I felt French train was much nicer than the Italian train.

Alasan kenapa Prancis selalu ada dalam bucket list saya setiap kali saya ke Eropa sebenarnya obvious. I’m into history, art, and architecture dan Prancis memiliki semua yang saya cari. Jalan-jalan ke Nice, Prancis kali ini juga karena saya curious sama arsitektur kota pesisir ini, selain karena pengen lihat kayak apa sih luxury lifestyle dan world-class beaches di Nice.
Setiap sudut Prancis, baik itu di kota besar maupun kecil selalu terlihat dan terasa artsy. Gedung dan rumahnya bergaya khas, unik, dan menyenangkan untuk dilihat. Apalagi style mereka, bahasa, sampai orang – orangnya yang terlihat charming. Kota-kota di Prancis yang pernah saya kunjungi diantaranya Paris, Strasbourg, Lille, Nice, Juan-les-pins, dan Antibes. Dalam kunjungan saya yang ketiga kalinya ke negara ini, I got a nice experience in Nice, a city in French Riviera that well-known for amazing weather and gorgeous beaches.
JALAN-JALAN KE NICE, PRANCIS : WHAT IS FRENCH RIVIERA ?

Kalau ngedenger kata French Riviera atau Cote d’Azur mungkin kamu akan langsung ngebayangin kota tepi pantai yang penuh dengan resorts mewah yang sering dikunjungi para artis Hollywood dan menjadi lokasi festival film Cannes. Memang gak salah sih, karena area yang berada di region Provence-Alpes-Cote d’Azur memang termasuk destinasi liburan orang kaya Eropa & Amerika. Kawasan French Riviera jadi terkenal banget berkat iklim Mediterania yang hangat sepanjang tahun, apalagi saat winter. Salah satu kota di French Riviera, Nice, bahkan menjadi kota yang paling banyak dikunjungi turis di Prancis setelah Paris. Sementara itu kota-kota lainnya di French Riviera seperti Cannes, St.Tropez, dan Monako memiliki reputasi sebagai destinasi liburan mewah.
Tapi sebenernya apa sih French Riviera itu?
French Riviera atau yang dalam bahasa Prancis disebut Cote d’Azur adalah garis pantai/ kawasan pesisir di Prancis bagian tenggara, di lautan Mediterania. Ada banyak kota yang berada di sepanjang French Riviera, mulai dari Cassis atau Toulon di sebelah barat hingga Menton di sebelah timur yang dekat dengan Italian Riviera. Kota terbesar di French Riviera adalah Nice, yang dihuni sekitar 350.000 orang. Monako juga terletak di French Riviera.
French Riviera terdiri dari kota- kota seaside resorts, diantaranya Antibes, Juan-les-Pins, Cannes, Saint-Tropez, Nice, Cap-d’Ail, Beaulieu-sur-Mer, Saint-Jean-Cap-Ferrat, Villefranche-sur-Mer, Saint-Raphael, Frejus, dan Sainte-Maxime. Awal mula berkembangnya French Riviera sebagai destinasi wisata pantai papan atas dimulai dengan kedatangan warga kelas atas Inggris yang berlibur ke kawasan ini untuk mencari udara hangat saat musim dingin di akhir abad ke-18. Lama kelamaan para aristokrat Inggris, penulis, dan seniman seperti Pablo Picasso pun sering liburan di French Riviera. Seiring dengan berkembangnya pariwisata di French Riviera, para orang kaya Amerika dan Eropa pun jadi sering mengunjunginya, hingga akhirnya French Riviera berkembang sebagai destinasi pariwisata yang terkenal usai PD II.
JALAN-JALAN KE NICE, PRANCIS : PERNAH JADI BAGIAN ITALIA

Kenapa saya memilih ke jalan-jalan ke Nice, Prancis bukan Cannes atau St. Tropez yang juga sama terkenalnya di French Riviera? Well, jawabannya simpel aja sih. Nice kota terbesar di French Riviera, selain itu lebih affordable dibanding kedua kota di atas. Selain pantai yang menawan dan cuaca yang selalu hangat (300 days sunshine per year!), saat jalan-jalan ke Nice, Prancis kamu akan merasakan perbaduan budaya Prancis-Italia, ada museum-museum seni, restoran masakan Prancis dan Italia, hingga pusat shopping yang pastinya sayang kalau dilewatkan.
Saat jalan-jalan ke Nice, Prancis selama 4 hari saya juga jadi tahu kalau Nice dulunya adalah bagian dari Italia. Jadi begini ceritanya. Pada akhir abad ke-14, Nice menjadi bagian dari Italia, tepatnya dibawah perlindungan House of Savoy (yang juga menjadi penguasa Turin). Sempat beberapa kali jauh ke tangan Prancis, Nice kembali ke tangan House of Savoy setelah tahun 1814, yang pada waktu itu juga menjadi penguasa Kingdom of Piedmont-Sardinia.
Nice pada akhirnya menjadi milik Prancis secara permanen setelah Treaty of Turin ditandatangani pada tahun 1860. Pada waktu itu Italia meminta bantuan Prancis untuk memenangkan perang kemerdekaan kedua melawan Austria, yang pada akhirnya dimenangkan oleh Italia. Saat itu sebagai imbalan atas jasa Prancis membantu perang, Nice pun diberikan ke Prancis. Referendum digelar dan hasilnya sebagian besar penduduk Nice memilih untuk bergabung dengan Prancis. Sebagian penduduk lainnya menolak hasil referendum karena merasa telah dicurangi Prancis, termasuk Giuseppe Garibaldi yang lahir di Nice. Mereka yang menentang hasil referendum pada akhirnya pindah ke beberapa kota yang berbatasan dengan Italia seperti Ventimiglia, Bordighera, dan Ospedaletti.
Kalau kamu jalan-jalan ke Nice, Prancis, kamu juga akan merasakan nuansa Italia di Nice seperti yang saya rasakan. Old town Nice sendiri terlihat bak kota-kota di Italia yang mana rumahnya dicat berwarna – warni dan ada juga patung Giuseppe Garibaldi di tengah kota tua Nice.
JALAN-JALAN KE NICE, PRANCIS : HOW TO GET THERE

Dari Turin, Italia saya naik kereta api selama 5,5 jam menuju Nice. Tiket saya beli di Go Euro (sekarang menjadi Omio) dengan harga 32,80 Euro per orang. Kereta berangkat dari stasiun Torino Lingotto yang sebenarnya jauh dari rumah host yang berada di tengah kota. Jadi kita mesti naik tram selama 1 jam untuk mencapai stasiun Torino Lingotto. Dalam perjalanan menuju Nice, kereta yang saya tumpangi sempet transit di San Remo lalu ganti dengan kereta Prancis di sisa perjalanan. Jam 8 malam kita akhirnya sampai di stasiun Nice Ville yang berada di bagian utara kota. Menurut saya sih kereta Prancis jauh lebih bagus, terawat, dan nyaman dibanding kereta Italia yang tua dan agak tak terawat.
Selain dengan kereta api, kalau mau jalan-jalan ke Nice, Prancis dari Turin, Italia kamu juga bisa naik bus. Cuma durasi perjalanannya lebih lama yaitu 10 jam.
Nice memiliki sebuah bandara yaitu Nice Airport yang terletak di dekat Promenades des Anglais dan dekat banget dengan city center. Kalau kamu jalan-jalan ke Nice, Prancis dengan naik pesawat, untuk menuju ke pusat kota kamu bisa naik express airport buses yaitu bus nomor #98 atau #99. Bus ini akan membawa kamu ke pusat kota. Harga tiketnya adalah 6 Euro per orang. Ada juga bus kota biasa yang harga tiketnya lebih terjangkau, yaitu 1,5 Euro sekali naik. Hanya saja bus kota ini lebih lambat.
JALAN-JALAN KE NICE, PRANCIS : GETTING AROUND

Selama jalan-jalan ke Nice, Prancis, saya dan Kyle seringnya jalan kaki karena kota ini cukup kecil. Dari old town ke pantai tinggal jalan kaki 5 menit. Sementara dari old town ke stasiun Nice Ville cukup jalan kaki 20 menit. Tapi kalau kamu lagi gak mau jalan kaki terlalu sering, kamu bisa naik bus dan tram yang merupakan transportasi publik utama di Nice. Tiketnya 1.5 Euro sekali jalan dan bisa dibeli langsung ke drivernya. Sementara itu unlimited day ticket harganya 5 Euro.
Jenis transportasi publik lainnya di Nice adalah taksi dan uber.
JALAN-JALAN KE NICE, PRANCIS : THINGS TO SEE & DO

Hal yang paling menarik para wisatawan termasuk saya untuk jalan-jalan ke Nice, Prancis sudah pasti scenery pantai dan kotanya yang picturesque. Tapi sebenarnya selain world-class beaches dan luxury resorts, Nice juga memiliki banyak hal yang membuatnya layak dikunjungi selama lebih dari 2 hari. Buat kamu yang demen dengan sejarah, old town Nice sangat layak untuk dijelajahi. Begitu juga dengan castle hill. Ada juga deretan museum dan shopping centre yang patut dicheck out. Lokasinya yang strategis juga membuat Nice menjadi a perfect home-base kalau kamu ingin menjelajah kota-kota kecil lainnya di French Riviera seperti Monako dan Antibes.
- Promenade des Anglais

Yang artinya area jalan kakinya orang Inggris. Inilah star of the show kota Nice. Promenades des Anglais adalah area jalan kaki yang lebar di tepi laut Mediterania yang menghadap ke pebble beach sepanjang 4 mil. Rasanya asik banget loh jalan kaki sambil nikmatin view lautan Mediterania yang kece dan menghirup udara segar Nice. Saya jalan-jalan ke Nice, Prancis di musim gugur. Tapi cuaca di Nice masih hangat banget, jadi bisa tuh pakai summer dress kayak di Bali…

Di beberapa bagian Promenades des Anglais telah disediakan kursi buat para wisatawan yang mau duduk-duduk santai sambil ngelihatin lautan atau people watching. Di satu bagian bahkan ada kanopi yang melindungi dari terpaan sinar matahari. Beberapa street musicians asyik memainkan saxophone di bawah kanopi. Duh, suasana di Promenade des Anglais gak cuma asyik dan nyantai tapi juga classy abis…

Kalau jalan lurus kamu akan menemukan Castle Hill. Cobalah mendaki ke atas bukit maka kamu bisa ngelihat view kota Nice dan lautan Mediterania yang breathtaking. Di balik Castle Hill, Promenades des Anglais mengarah ke harbor yang dihiasi yatch mewah.
2. The Beach

Sayang banget kalau udah ke jalan-jalan ke Nice, Prancis tapi gak ngabisin waktu di pantai. Meski pantainya berbatu (pebble beach), tapi pantai di Nice tetap bisa dinikmati kok. Apalagi view lautan Mediteranianya kece. Jangan lupa bawa sandal atau sepatu agar kaki gak kesakitan saat jalan-jalan di pantai. Bawa juga handuk karena tanpa handuk bakal terasa sakit duduk di atas pebble beach.
Kyle yang emang demen ama pantai sempat menghabiskan waktu berenang disini. Tapi sebenarnya pantai di Nice gak ideal buat berenang karena lautnya yang dalam. Selain nongkrong di pantai, kamu juga chillin’ di lounge chairs and umbrellas yang biasanya disewakan dengan harga 20 Euro per hari atau 15 Euro untuk setengah hari.
Selain bolak-balik menyusuri Promenades des Anglais, selama jalan-jalan ke Nice, Prancis, saya dan Kyle nyempetin juga tuh nongkrong di salah satu beach club di tepi pantai. Eh tapi kalau minuman udah abis biasanya waiter beach club akan ngusir hahaha.
3. Old Town (Vieux Nice)

Old Town Nice berjarak hanya 5 menit dari pantai. Suasana di old town lumayan beda dengan waterfront Nice yang dipenuhi dengan jajaran hotel mewah yang rapi. Old town Nice yang sudah ada sejak abad ke-16 merupakan suatu kawasan yang dipenuhi rumah dan apartemen bercat warna-warni khas Italia. Sempetin waktu menjelajah old town saat kamu jalan-jalan ke Nice, Prancis. Meski gak ada attraction yang khusus disini, tapi rasanya seru aja menjelajah gang-gang di old town, melihat pasar daging, nongkrong di salah satu sidewalk cafes, dan shopping di toko oleh-oleh (banyak yang jual nougat dan sabun lavender khas Provence region). Disini juga saya nemuin 1 restoran Asia yang rasanya lumayan oke buat ngobatin rasa kangen ama nasi.

Jangan lewatkan farmer’s market (Cours Saleya Market) di old town setiap hari (kecuali hari senin dimana pasarnya berubah jadi flea market). Disini kamu bisa menemukan produk segar dari Nice seperti keju, daging, dan manisan. Saya suka aja sih ngelihat kesibukan di farmer’s market, terasa otentik. Disini juga Kyle mencoba jajanan khas Nice yang bernama Socca. Socca adalah pancake buncis dan bisa dibeli di kios-kios sekitar old town Nice.

4. Castle Hill

Berada di sepanjang tepi timur old town, Castle Hill sebaiknya dikunjungi kalau kamu ingin menikmati view spektakuler Nice dari atas. Untuk naik ke atas cukup naik tangga atau naik elevator (free). Saat di atas bukit, saya bisa lihat view kota Nice dan lautan Mediterania yang scenic. Street musician juga hadir mendendangkan lagu untuk menambah suasana romantis disini. Di sisi lain bukit, viewnya berubah jadi pelabuhan Nice yang dihinggapi yatch yang terparkir rapi.

Selain melihat scenery, kamu juga akan menemukan air terjun kecil, reruntuhan bangunan dari zaman Romawi, serta taman di Castle Hill saat jalan-jalan ke Nice, Prancis.
5. Shopping at Place Massena

Salah satu tempat favorit saya selama jalan-jalan ke Nice, Prancis. Bukan cuma karena area ini dipenuhi deretan toko international brands, department store Prancis ternama Galeries Lafayette, serta beberapa restoran. Tapi karena tempat ini sangatlah instagrammable. Place Massena yang merupakan historic square di Nice dipenuhi gedung-gedung cute berwarna cerah seperti orange, pink, dan kuning dan lantai bermotif ala papan catur. Di tengah water fountain berdiri patung Apollo yang tengah telanjang. Seru loh people watching disini saat sore hari sambil ngelihatin tram yang tengah melintas di tengah jalan. Di sebelah kanan avenue ada Promenade de Paillon dengan water fountain-nya yang jadi tempat main anak-anak.

Place Massena membentang dari old town ke Avenue Jean Medecin. Kamu yang suka dengan contemporary art bakal betah disini. Di sepanjang jalur tram terpasang instalasi seni “Conversation in Nice” karya seniman Catalan Jaume Plensa. Ketujuh patung yang tengah bersila di atas tiang ini melambangkan 7 benua dan akan menyala saat malam hari. Cool!

Saya juga sempet ngabisin sore dengan dengerin performance seorang street mucisian yang main piano di satu sudut avenue di dekat Galeries Lafayette.

6. Visit Museums & Art Galleries

Ada beberapa museum seni di Nice yang menurut internet worth to visit, seperti Chagall museum dan Matisse museum yang memamerkan artworks karya Chagall dan Henri Matisse. Ada pula museum of modern art & contemporary art. Tapi sayangnya kita berdua keasikan main di jalanan dan pantai, plus main ke Monako seharian. Jadi gak sempat main ke museum deh.

Meski begitu, saya dan Kyle sempat mampir ke sebuah galeri seni tempat tempat teman kita, Thibault bekerja. Galeri Asian Art Collection memamerkan dan menjual bermacam karya seni klasik dari negara-negara Asia seperti Jepang, Tiongkok, Vietnam, dan Indonesia. Kapan lagi ngelihat topeng klasik dari Indonesia yang harganya puluhan ribu euro? My favourite thing here is teko keramik bermotif oriental dari Tiongkok yang super cute dan cantik. Tapi pasti harganya selangit juga 🙂
JALAN-JALAN KE NICE, PRANCIS : WHERE TO STAY IN NICE ?

Saya dan Kyle dihosted oleh teman saya, Thibault dan pacarnya, Beata. Thibault adalah teman traveling yang dulu pertama kali ketemu di Hong Kong dan saya sempet jalan-jalan menjelajah Hong Kong bareng dia. We were very lucky since their home is located at the city center and very close to the beach, only 5 minutes walking. We stayed there for 4 days 3 nights.

Overall, I had a very nice experience in Nice. The city and the sea was beautiful and we both dreamed to live in Nice someday. Yes, someday..and maybe..Kalau kamu berencana untuk liburan ke Prancis selatan, jangan lupa untuk jalan-jalan ke Nice, Prancis juga ya.
Curious about my adventures in Europe and America ?. You can click the following links to see my traveling videos that have aired on Net TV :
- Desa Hallstatt, Desa dengan Arsitektur Klasik di Pinggir Danau
- Imutnya Park Guell, Dunia Fantasi Ala Gaudi di Barcelona
- Ada Turki Mini di Bosnia Herzegovina
- Nyobain Makanan Khas Bosnia, Kaya Rasa dan Pasti Halal
- The Bean, Seni Kontemporer yang Ada di Film – film Hollywood
Watch & subscribe to my daily vlog in America at my YouTube channel : Dada Kimura
Pingback: Trip Dadakan ke Antibes, Prancis. A Pastel- Colored Seaside Town in French Riviera – The Island Girl Adventures
Pingback: Jalan-Jalan ke Monaco, Negara Tanpa Tax yang Kasinonya Mirip Istana – The Island Girl Adventures
Pingback: Jalan-Jalan ke Kobe, Jepang : Port City-nya Jepang yang Bernuansa Eropa – The Island Girl Adventures
Pingback: Liburan Ke Dubai 2022. Bisa Kemana Aja Pas Transit 1 Hari? – The Island Girl Adventures
Pingback: Jalan-Jalan ke Paris, Prancis. Itinerary dan Destinasi Liburan 7 Hari di Paris (Part 2) – The Island Girl Adventures