Jalan-Jalan di Tokyo, Jepang. Kemana Aja Saat Transit 1 Hari ?

Jalan-jalan di Tokyo

I’ve never been to Japan until May 2019. Despite my extensive travels in Europe and United States, I’ve never been to the most popular tourism destination for Indonesian : Japan. It’s ironic since Japan is the first country that I fell in love with when I was a kid, thanks to their pop culture such as manga, anime and dorama that I used to love so much. So when I planned my return trip to Indonesia and saw that All Nippon Airways has a bunch of flights to Jakarta with a layover in Tokyo, I decided to take and purposely choosing the longest layover. After 13 hours flight from Chicago, I landed safely at Haneda International Airport, Tokyo and ready to start my short adventure !

Sebenarnya saya masih pengen tinggal lebih lama di Amerika, tapi US law mengharuskan saya untuk pulang ke Indonesia dulu beberapa saat sebelum balik lagi. Okeh, dengan maskapai All Nippon Airways (ANA) saya terbang menuju Jakarta dari Chicago dengan transit di Tokyo, Jepang selama 21 jam 20 menit yang memungkinkan saya untuk jalan-jalan di Tokyo tanpa terburu-buru.

Jalan-jalan di Tokyo

Jepang sudah pasti termasuk dalam list negara yang pengen banget saya kunjungin. Cuma karena belum ada kesempatan akhirnya saya malah bolak-balik traveling ke Eropa, bukannya ke negara-negara Asia. Akhir tahun ini rencananya pengen exploring Jepang dari Utara sampai Selatan. Cuman mumpung dapet layover selama hampir 1 hari di Tokyo, sekalian ajalah jalan-jalan di Tokyo ngelihat beberapa ikon dan landmark ibukota negeri matahari terbit.

Jalan-jalan di Tokyo
Safety instruction video di dalam pesawat ANA

Pesawat saya landing malam hari jam 20.30 waktu setempat. Setelah ambil bagasi dan ngelewatin imigrasi, hal pertama yang saya lakukan adalah beli sim card karena saya butuh banget internet buat makai google maps. Saya gak sewa portable wifi karena bayarnya mesti pakai CC. Sim card yang bisa dipakai sampai 30 hari harganya hampir 2.000 yen, beli di toko Big Camera. Dari arrival hall, saya lalu beli tiket limousine bus seharga 1300 yen tujuan Shinjuku Station. Hostel yang sudah dibooked berada di kawasan Shinjuku. Dari Shinjuku Station saya naik subway Marunouchi Line tujuan Yotsuya Sanchome station. Dari station tinggal jalan kaki selama 15 menit ke hostel Pumpkey Shinjuku yang sudah saya booking seminggu sebelumnya di sini. Karena waktu udah malam dan hujan pula, saya pilih istirahat di hostel, jalan-jalan di Tokyo-nya besok pagi aja. Untung hostelnya bersih banget dan kasurnya empuk. Jadi bisa bobo nyenyak meski singkat.

Jalan-jalan di Tokyo
Ruang makan dan dapur hostel Pumpkey Shinjuku

The adventures is began on the next day. Karena cuma punya waktu sampai jam keberangkatan (17.55) saya milih ke Meiji Jingu Temple, Shibuya, dan sekitar Shinjuku aja selama jalan-jalan di Tokyo, Jepang kali ini.

MEIJI JINGU/ SHRINE

Jalan-jalan di Tokyo
Torii gate

Kuil yang berada persis di belakang stasiun Harajuku ini didedikasikan untuk roh kaisar Meiji dan permaisuri Shoken. Dibangun pada 1920, kuil Meiji sempat hancur saat perang dunia kedunia namun segera dibangun sesaat setelah perang usai. Lokasinya yang terhubung dengan Yoyogi park bikin kuil Meiji asyik untuk jalan-jalan santai. Suasananya tenang dan teduh saat saya memasuki komplek kuil dengan melewati Torii gate. Asyik banget ada hutan hijau yang rimbun di tengah kota gini. Saat saya kesana ada banyak orang Jepang lagi antre. Antreannya mencapai beberapa kilometer lho. Cuma gak tahu sih antre buat apa karena kalau mau berdoa sebenarnya tinggal dateng ke depan kuil. Disana ada antrean juga tapi cuma beberapa meter. Saya ngabisin waktu sekitar 1 jam buat lihat-lihat orang Jepang berdoa dan sempet ikut ngambil ramalan dengan bayar 100 yen.

Jalan-jalan di Tokyo

Selain Meiji Jingu, tempat wisata di Tokyo yang sangat populer di kalangan turis adalah kuil Sensoji. Karena Asakusa lumayan jauh, saya pilih ke Meiji Jingu aja selama jalan-jalan di Tokyo kali ini.

Jalan-jalan di Tokyo
Pic was taken by a nice japanese girl

HARAJUKU

Jalan-jalan di Tokyo
Takeshita street

Balik dari kuil Meiji, saya lalu melanjutkan acara jalan-jalan di Tokyo ke Harujuku. Lokasinya gak jauh dari stasiun Harajuku, cukup 10 menit jalan sampailah saya di Takeshita street. Harajuku dikenal sebagai pusat youth culture and fashion di Tokyo. Area Harajuku berada di antara stasiun Harajuku hingga Omotesando, termasuk beberapa jalan kecil seperti Takeshita street dan Cat street. Karena berada paling dekat dengan Meiji Jingu, saya ke Takeshita street dulu.

Jalan-jalan di Tokyo
A clinic in Omotesando

Jalanan kecil yang sangat populer di media sosial ini ternyata emang bener pusatnya anak muda Jepang. Yang artinya isinya ABG semua huehehe.. Di kanan kiri jalan berderet restoran, kafe, toko kosmetik, kios suvenir, dan butik baju dengan harga terjangkau yang ditujukan untuk pasar ABG. Jalan-jalan disini terasa lumayan sesak, soalnya padat banget dengan lautan manusia. Plus barang-barang yang dijual gak menarik di mata saya, kecuali Style Nanda yang menjual kosmetik korea yang namanya lagi naik daun. Sedangkan lainnya rata-rata kios kosmetik dan baju-baju ala butik gitu. Dari Harajuku, saya melaju sampai Omotesando.

Kalau di Takeshita street saya gak gitu impressed, beda ceritanya dengan Omotesando. Omotesando adalah kawasan yang paling terkenal di Harajuku. It’s a major luxury shopping destination in Tokyo also second in line as being the leading fashion area of Tokyo after Ginza. Suasana di Omotesando sangat menyenangkan. Bukan cuma karena banyak upscale brands kayak Dior yang emang saya suka, tapi arsitekturnya modern dan ada sedikit European touch-nya. Jalanan di Omotesando teduh karena ada cukup banyak pohon, dan yang paling penting gak sesak sama sekali. Suasananya memberikan pengalaman shopping/ window shopping yang pleasant. Sayangnya saya gak punya waktu dan gak bisa sama sekali belanja saat jalan-jalan di Tokyo. 4 of my bags already full, and the only thing I can buy is a small box of Tokyo Banana 🙂

SHIBUYA

Shibuya bisa dicapai dengan jalan kaki dari Harajuku selama 20 menit. Begitu sampai, yang pertama pengen saya rasain tentunya nyeberang di Shibuya crossing yang sangat tersohor itu.

Jalan-jalan di Tokyo
Shibuya crossing yang super rame

Di seberang ada patung Hachiko. Banyak turis yang antre cuma demi selfie ama patung anjing ini lho. Ogah ngantre selama jalan – jalan di Tokyo, saya mendingan ambil foto patungnya aja.

Jalan-jalan di Tokyo
Hachiko statue

Saya sih lebih tertarik masuk ke kereta Hello Kitty di seberang Hachiko…

Jalan-jalan di Tokyo

Ternyata ini semacam tourist information center dengan spot Hello Kitty untuk selfie.

Sebelum lunch, ngabisin waktu dulu di mall 109 Shibuya. Dari dulu penasaran karena gedung ini selalu muncul dalam foto tentang Shibuya. Ikonik banget kesannya. 109 Shibuya adalah mal yang hanya menjual baju cewek dengan harga yang affordable macam di Bangkok.

Jalan-jalan di Tokyo
109 Shibuya

Sebenarnya masih ada banyak waktu buat jalan-jalan di Tokyo. Cuma karena saya mesti ambil koper di coin locker dan ambil koper lainnya di hostel, akhirnya tengah hari udah balik ke Shinjuku, lalu lanjut ke naik limousine bus ke Narita. Tiketnya 3100 yen per orang. Bye Japan ! See u next time….

PRAHARA BAGASI

Short trip ke Jepang kali sebenarnya penuh drama dan perjuangan. Apalagi kalau bukan karena bagasi. Saya emang gak tahu sebelumnya kalau transit di satu kota dan flight berikutnya dari airport yang berbeda itu mesti check out bagasi dan check in lagi sendiri. Kirain ANA bakal ngurus koper-koper saya, jadi tinggal ambil di Jakarta. Pengalaman terbang dari Jakarta ke Athena kemarin gitu sih. Ugh, taunya mesti ambil sendiri.

Jalan-jalan di Tokyo
Coin locker di Stasiun Shinjuku, deket Keio mall

Akhirnya saya ngabisin waktu beberapa jam di Haneda cuma buat nyari jasa baggage delivery ke Narita. Sialnya, karena lagi golden week, servicenya jadi lambat, perlu waktu 2 hari sampai ke Narita. Mau gak mau saya mesti bawa 2 koper dan 2 tas ke hostel di Shinjuku. Pilihan termudah adalah bus karena kalau naik subway kadang mesti naik turun tangga, gak semua stasiun ada liftnya kan. Penyiksaan ini gak selesai sampai sini dong, guys. Sewaktu turun dari bus tepat di depan stasiun Shinjuku, saya masih harus bawa koper dan tas naik turun tangga (meski tangganya pendek) dan narik-narik koper sepanjang tunnel karena rupanya stasiun Shinjuku ini gede. Untungnya segera nemuin coin locker. 1 koper dan 2 tas saya bisa masuk ke dalam 2 loker. Biaya sewanya adalah 500 yen (loker 1) dan 400 yen (loker 2) per hari. Meski itungannya per hari tapi sebenarnya bukan 24 jam. Jadi meski saya masukin barang menjelang tengah malam dan ngambilnya jam 1 siang hari berikutnya, saya masih harus bayar 900 yen lagi. Gak fair emang sih.

Drama koper masih berlanjut hari berikutnya karena saya mesti narik 2 koper dan 2 tas dari stasiun Shinjuku sampai stasiun bus yang berada di gedung lain. Udah berat, jauh, masih harus naik elevator 2x pula… Jadinya saya mesti ngakalin dengan ninggal 1 koper di bawah tangga trus naikin koper satunya. Setelah itu turun lagi buat naikin koper satunya. Pas udah naik di bus lega deh.. akhirnya terbebas dari rasa sakit di lengan karena kelamaan narik-narik koper. Sampai Narita pun udah gak stres lagi karena tinggal naikin ke troli lalu check in.

Jalan-jalan di Tokyo kali ini emang singkat dan cukup penuh drama. Karena mesti naik bus juga akhirnya dalam waktu 21 jam saya ngabisin 15.000 yen. Dan saya belum puas, jadi pasti akan balik lagi untuk traveling ke Jepang demi ngeliat banyak tempat di Tokyo, Osaka, Kyoto dan Hokkaido.

Curious about my adventures in Europe and America ?. You can click the following link to see my traveling video that has been aired in Net TV :

  1. Desa Hallstatt, Desa dengan Arsitektur Klasik di Pinggir Danau
  2. Imutnya Park Guell, Dunia Fantasi Ala Gaudi di Barcelona
  3. Ada Turki Mini di Bosnia Herzegovina
  4. Nyobain Makanan Khas Bosnia, Kaya Rasa dan Pasti Halal
  5. The Bean, Seni Kontemporer yang Ada di Film – film Hollywood

Watch & subscribe my daily vlog in America at my youtube channel : Dada Kimura

4 thoughts on “Jalan-Jalan di Tokyo, Jepang. Kemana Aja Saat Transit 1 Hari ?

  1. Pingback: Pengalaman Terbang dengan All Nippon Airways (ANA) – The Island Girl Adventures

  2. Pingback: Jalan-Jalan ke Tokyo, Jepang: Kemana Saja Selama 8 Hari ? – The Island Girl Adventures

  3. Pingback: Rekomendasi Hotel di Jepang – The Island Girl Adventures

  4. Pingback: Pengalaman Apply Visa Schengen Perancis (2021) – The Island Girl Adventures

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s