
On the previous trips in Slovenia, we had a good time in Ljubljana & Bled. On the last day, we decided to take the train to Salzburg, Austria. Salzurg wasn’t my initial destination in Austria since I’ve been longing to see Hallstatt. But to get to Hallstatt we should reach Salzburg first. So why dont we spend some time to explore the city as well?
Bagi fans film Sound of Music, Salzburg sepertinya menjadi kota yang wajib dikunjungi di Austria. Sayangnya karena saya bukan fan (udah lupa juga sama jalan cerita filmnya), Salzburg mesti nunggu lama banget sampai akhirnya saya masukin ke dalam rute Europe trip. Itupun karena tujuan utama saya ke Hallstatt, dan setelah riset kesana-sini, akhirnya saya putuskan untuk jalan-jalan ke Salzburg, Austria sebelum mengunjungi Hallstatt.
Untuk menuju ke Salzburg, saya dan Kyle naik kereta api dari Ljubljana, Slovenia. Perjalanan ditempuh selama 4,5 jam ditambah transit di kota kecil Villach selama 1,5 jam. Lumayanlah bisa nengok kota lain di Austria meski cuma bentar doang. Perjalanan menuju Salzburg dari Ljubljana lancar, kita berada di satu kompartemen kereta yang kosong, jadi gak perlu berbagi dengan penumpang lain. Cuma keretanya aja sih terlihat kuno banget, dan belum sempet dibersihkan saat saya masuk. Bagian eksterior kereta juga penuh coretan grafiti. Kondisinya mirip dengan kereta lokal Italia yang saya tumpangi dari Milan ke Como. Pokoknya, masih mendingan kereta eksekutif di Indonesia bangetlah… Kereta kuno ini jadi satu-satunya hal yang saya gak gitu suka saat jalan-jalan ke Slovenia.
Malam hari, kereta api akhirnya sampai juga di Salzburg Hauptbahnhof. Sebelum kecapekan, kita langsung cuss lanjut naik bus ke kawasan suburb Salzburg, lokasi rumah AirBnb yang sudah kita booked. Meski jaraknya lumayan jauh, sekitar 1 jam dari pusat kota Salzburg, di AirBnb seharga 44 Euro per malam ini besok paginya saya dikejutkan sama scenery yang luar biasa cantiknya.

Jadi gak nyesel kan stay di pinggiran Salzburg ?. Malah pengen suatu saat bisa tinggal disini, amiin. Kamu juga tertarik buat nginep disini saat jalan-jalan ke Salzburg?. Sign up dulu disini untuk mendapatkan $31 off saat booking.

How can I not adore Austria countryside?. The view is just too amazing…

JALAN-JALAN KE SALZBURG, AUSTRIA : OVERVIEW

Salzburg identik sebagai tempat kelahiran Mozart dan lokasi syuting film musikal legendaris Sound of Music. Banyak juga yang jalan-jalan ke Salzburg, Austria sekalian berkunjung ke Hallstatt, desa picturesque-nya Austria yang lokasinya lumayan terpencil. Ketika sampai di pusat kota Salzburg, first impression saya terhadap kota ini adalah : Ini kota serasa dijajah orang Asia. Ada lebih banyak turis Asia dibanding penduduk aslinya.
Berada di kaki pegunungan Alpen, kota Salzburg terkenal sebagai kota perdagangan garam yang kuat pada masa abad pertengahan. The White Gold ditambang dari banyak salt mine yang berada di sekitar Salzburg. Nama kotanya sendiri secara harfiah berarti ‘benteng garam’ atau ‘salt fortress’.
Pada masa perang dunia kedua, tak seperti tetangganya, Munich, yang mana banyak bagian kotanya luluh lantak akibat perang, Salzburg survived World War II with very little damage. Makanya, bangunan di kota tua Salzburg masih berada dalam kondisi yang original. Arsitektur kota tuanya yang dipenuhi dengan bangunan bergaya arsitektur baroque menjadi salah satu daya tarik turis untuk jalan-jalan ke Salzburg, Austria. Tahun 1997, kota Salzburg pun ditetapkan sebagai UNESCO World Heritage Site.
Kamu tertarik untuk jalan-jalan ke Salzburg, Austria?. Terletak di perbatasan Austria-Jerman, Salzburg mudah dicapai dari dan ke Munich, Jerman selama 2 jam perjalanan naik flix bus. Kalau kamu berencana jalan-jalan ke Salzburg, Austria setelah mengunjungi Vienna, tinggal naik kereta selama 2,5 jam. Salzburg juga sering menjadi starting point para turis yang mau ke Hallstatt. Perjalanan ke Hallstatt dari Salzburg hanya memerlukan waktu selama 2 jam 15 menit.
JALAN-JALAN KE SALZBURG, AUSTRIA : GETTING AROUND

Again, seperti kota-kota di Eropa lainnya, Salzburg kotanya cukup kecil dan sangat nyaman dijelajahi dengan berjalan kaki. Karena kita berdua suka jalan, saya dan Kyle selama 3 hari di Salzburg seringnya kemana-mana jalan kaki. Hanya sekali dua kali naik bus untuk menuju ke Salzburg Hauptbahnhof saat mau lanjutin perjalanan ke Munich, Jerman. But if you want to visit all attractions in Salzburg within a day or more, you can consider to buy Salzburg card. Dengan satu kartu sudah termasuk tiket masuk ke semua atraksi dan museum di Salzburg, termasuk Mozart residence, Hohensalzburg fortress, funicular ke Hohensalzburg, Cable Car Untersberg, dan free menggunakan public transportation di dalam kota Salzburg, serta diskon di beberapa destinations lainnya. Salzburg card tersedia dalam 24, 48, dan 72 jam. Harga masing-masing adalah 29 Euro, 38 Euro, dan 44 Euro. Belinya dimana?. Salzburg card bisa dibeli di website resminya atau di Salzburg Hauptbahnhof sebelum kamu mulai jalan-jalan ke Salzburg, Austria.
Salzburg dan bagian Austria lainnya menggunakan mata uang Euro. Both cash and credit card are accepted as a tool of payment.
JALAN-JALAN KE SALZBURG, AUSTRIA : THINGS TO DO & SEE
- Mirabell Palace and Gardens

Tempat pertama yang saya kunjungi saat jalan-jalan ke Salzburg, Austria karena lokasinya di tengah kota. Mirabell Palace dulunya merupakan tempat kediaman pangeran Austria yang kini menjadi tempat pertunjukkan konser musik klasik. Mirabell Palace free dikunjungi, jadi sempatkan waktumu untuk menjelajah Schloss Mirabell. Sempatkan juga untuk mampir ke Marble Hall yang mendapat predikat sebagai one of the most beautiful wedding halls in the world.

Buat saya Mirabell Palace is just okay sih, yang menarik justru malah Mirabell Gardens yang berada persis di sebelah istana. Dari deretan bunga berwarna – warni yang sedap dipandang, rimbunan pepohonan hijau yang mengundang orang untuk duduk di bangku di bawahnya, sampai Pegasus fountain yang menjadi salah satu lokasi syuting film Sound of Music ada disini. Saya juga sempat menjelah bagian taman lainnya yang dipenuhi patung kuraci bermuka seram. Legenda menyebutkan patung-patung ini dulunya manusia hidup lho. Seserem apa kurcacinya ?, lihat di video di bawah ini.
2. Hohensalzburg Fortress

Jalan-jalan ke Salzburg, Austria gak akan lengkap tanpa mampir ke kastil benteng yang berada di puncak bukit dan menghadap ke Altstadt (kota tua Salzburg). Main tourist attraction di Salzburg ini dibangun pada tahun 1077 dan merupakan kastil terbesar di Eropa pada zaman itu. Untuk menuju ke kastil, saya mesti ngelewatin dulu kota tua Salzburg, lalu mendaki bukit selama 30 menit. Sebenarnya sih bisa juga naik funicular atau Festungsban, cuma karena udara musim gugur terasa nyaman di kulit, ya udah akhirnya saya dan Kyle mendaki bukit sepanjang sore. Kalau kamu mau naik funicular, tiketnya 7,10 Euro per orang.

Hohensalzburg fortress berukuran lumayan luas. Ada banyak courtyard yang bisa dijelajahi disini, juga museum dan ruangan. Sayangnya waktu saya kesana lagi tutup museum dan ruangannya. Tapi gak gitu nyesel juga sih karena denger-denger museumnya biasa aja. The best part of visiting the fortress was the awesome view over Salzburg and countryside yang kelihatan dari teras menara benteng. Viewnya kece abissss…. Dari atas menara saya bisa melihat kumpulan gedung baroque di kota Salzburg, sungai Salbach yang jernih membelah kota, sampai pedesaan Austria yang tampak diselimuti padang rumput hijau.
Hohensalzburg fortress bisa dikunjungi dengan membeli tiket seharga 13,20 Euro (online) atau 16.30 (on-site).
3. Mozart Residence
Di pusat kota tua Salzburg masih berdiri dengan kokoh rumah kelahiran Mozart, komposer kenamaan dunia yang lahir dan besar di Salzburg. Wolfgang Amadeus Mozart tinggal bersama keluarganya di lantai 3 apartemen bercat kuning ini selama hampir 30 tahun. Kini, rumah yang beralamat di 9 Getreidegasse street dijadikan museum. Untuk masuk ke dalam, pengunjung perlu membeli tiket dengan harga 11 Euro. Di dalamnya, kamu bisa melihat rumah tempat Mozart lahir dan tumbuh serta violin yang dia mainkan saat kecil. Kalau kamu suka musik, pastikan mampir ke rumah Mozart saat jalan-jalan ke Salzburg, Austria ya!
4. Altstadt (Old Town)

Begitu menjejakkan kaki di dalam Altstadt, saya lumayan terkesema karena gak nyangka kalau ternyata kota tua Salzburg sebagus ini. Ukurannya gak luas, compact, dan mudah dijelajahi dengan berjalan kaki. Di kanan kiri saya berjejer gedung-gedung bergaya Vienna secession dan baroque. Di beberapa ruas jalan penuh dengan toko dan butik dari brand internasional ternama. Masuk ke bagian dalam kota tua ada katedral Salzburg yang sangat megah. Kubah-kubahnya berwarna hijau, sedang bagian dalam katedral yang bergaya baroque terkesan mewah banget. Rumah kelahiran Mozart juga berada di old town, tepatnya di Getreidegasse street yang merupakan the most famous shopping street di Salzburg. Jadi, kalau kamu mau shopping saat jalan-jalan ke Salzburg, Austria bisa sekalian di old town.
Bagi kamu fans Sound of Music, jangan lewatkan berkunjung ke Residenplatz, salah satu alun-alun di kota tua Salzburg. Alun-alun yang berdekatan dengan katedral Salzburg dan dihiasi air mancur di tengah ini menjadi salah satu lokasi syuting film Sound of Music. Selain Residenplatz, alun-alun lainnya di kota Salzburg yang layak dikunjungi adalah Mozartplatz. Sesuai namanya, alun-alun ini didedikasikan untuk Mozart dan ada patung Mozart di tengah alun-alun.
5. Sound of Music Tour

As I said before, I am not a fan so I didnt take the tour. But if you are indeed a fan, you can join the tour that managed by many companies in Salzburg. Tur biasanya dilakukan dengan naik bus sambil mengunjungi lokasi – lokasi syuting di dalam dan luar Salzburg. Harga tur dimulai dari 45 Euro, sementara informasi lebih lengkap dan untuk booking tur bisa baca infonya disini. Tapi kalaupun kamu nggak mau ikut tur khusus Sound of Music, sebenarnya dengan berkunjung ke Mirabell Gardens dan Residenplatz di old town Salzburg seperti saya pun udah dapet 2 lokasi kok 🙂
Salzburg is indeed beyond my expectation. Dari yang tadinya gak niat-niat amat jalan-jalan ke Salzburg, Austria berujung pengen balik kesana lagi. Mungkin saya akan balik lagi liburan ke Salzburg pas Europe trip bulan Mei tahun depan. Karena saya masih pengen jalan-jalan ke Austria terutama ke kota-kota lainnya macam Graz dan Innsbruck. Kalau kamu mau jalan-jalan ke Salzburg, Austria pastikan menghindari bulan Juli dan Agustus karena 2 bulan ini merupakan peak season turis. Sementara bulan Desember ada banyak Christmas market yang worth it buat dikunjungi meski udaranya mulai dingin.
Next : Wisata di Hallstatt
Curious about my adventures in Europe and America ?. You can click the following link to see my traveling video that has been aired in Net TV :
- Desa Hallstatt, Desa dengan Arsitektur Klasik di Pinggir Danau
- Imutnya Park Guell, Dunia Fantasi Ala Gaudi di Barcelona
- Ada Turki Mini di Bosnia Herzegovina
- Nyobain Makanan Khas Bosnia, Kaya Rasa dan Pasti Halal
- The Bean, Seni Kontemporer yang Ada di Film – film Hollywood
Watch & subscribe my daily vlog in America at my youtube channel : Dada Kimura
Great post 🙂
LikeLike
Thanks for reading
LikeLike
Great post and fantastic photos, we had a chance to visit Salzburg a few years ago and absolutely loved every minute of it. Although our time in the city was short it proved to be just enough to fall under it’s charm. Thanks for sharing and inspiring 😀 Aiva
LikeLike
I am glad that you enjoyed Salzburg. I might revisit Salzburg when I travel to Austria next year 🙂
LikeLiked by 1 person
Pingback: Perjalanan ke Hallstatt. – The Island Girl Adventures
Pingback: A Backpacking Guide to Karimunjawa Islands, Indonesia – The Island Girl Adventures
Pingback: Perjalanan ke Munich : Terpesona dengan English Garden dan Beer Culturenya, Tapi juga Kena Rasisme – The Island Girl Adventures
Pingback: 5 Places in Yogyakarta, Indonesia You Might Have Never Heard – The Island Girl Adventures
Pingback: Jalan-Jalan ke Madrid, Spanyol. The End of the European Adventures – The Island Girl Adventures
Pingback: 9 Tempat Wajib Kunjung Saat Trip ke Vienna, Austria – The Island Girl Adventures