
Apa kota di Eropa yang hampir pasti dikunjungi turis Indonesia? Manalagi kalau bukan Amsterdam, Belanda! Hubungan sejarah yang panjang nan pahit antara Indonesia dan Belanda memang membuat kita jadi merasa ada ikatan dengan Amsterdam, Belanda. Makanya seringnya kota yang berjarak 5 jam perjalanan dari Paris, Prancis ini jadi destinasi pertama di Eropa yang dikunjungi turis Indonesia, selain karena lebih mudah juga apply visa Schengen dari Belanda. Saya sendiri juga begitu, kota pertama yang saya kunjungin di Eropa adalah Amsterdam, Belanda dan saya suka banget sama arsitektur dan lifestylenya, sampai 3x kesana. Untuk kamu yang sedang planning buat wisata ke Amsterdam, I’ll share what attractions you should visit and also some tips on how to enjoy your vacation in Amsterdam .
Jalan-Jalan ke Amsterdam, Belanda. Negara Kecil yang Kaya Berkat Rempah-Rempah dan Perdagangan Budak

Yang sering terbayang di kepala kalau menyebut Amsterdam, Belanda adalah kanal-kanalnya yang indah membelah kota. Turis nampak sering ikutan menjelajahi kota dengan naik boat melintasi kanal-kanalnya. Tapi kanal-kanal di Amsterdam, Belanda gak cuma sekadar attraction for tourist atau UNESCO World Heritage Site, tapi di masa lampau berperan besar terhadap perkembangan ekonomi Belanda saat Dutch Golden Age pada abad ke-17. Pada saat itu, Amsterdam, Belanda jadi economic powerhouse di Eropa berkat perdagangan ikan herring. Setelah merdeka dari Spanyol, Amsterdam menjadi kota termakmur di western world. VOC dan Dutch West India Company dibentuk, lalu mereka berlayar ke Amerika Utara, Karibia, Afrika, India hingga Indonesia untuk berdagang hingga akhirnya memiliki banyak negara koloni. Sedihnya, kesuksesan ini juga tercipta karena Belanda melakukan perdagangan budak Afrika. Para budak dari Afrika dibawa ke Amsterdam, Belanda dengan kapal hingga akhirnya praktek perdagangan manusia dilarang pada tahun 1814 atas desakan pemerintah Inggris.
Setelah sempat menderita akibat Perang Dunia I (meski posisi Belanda netral saat perang), Amsterdam kembali menderita saat Belanda diduduki pasukan Nazi saat Perang Dunia II. Sekitar 100.000 Yahudi Belanda dideportasi ke kamp-kamp konsentrasi milik Nazi, termasuk Anne Frank, yang kini rumah sekaligus tempat persembunyiannya menjadi destinasi populer turis yang berwisata ke Amsterdam, Belanda. Pasca Perang Dunia II, Amsterdam dibangun kembali dan berkembang menjadi kota besar serta banyak dikunjungi turis. Beberapa tempat yang masuk ke dalam daftar UNESCO World Heritage List adalah: kanal Herengracht, Keizersgracht, and Prinsengracht, serta De Wallen (red light district). Gak cuma kaya akan sejarah, memiliki tata kota yang apik (jadi inget kalau Jakarta dibangun dengan mencontoh Amsterdam sebagai modelnya), Amsterdam juga jadi tujuan wisata utama turis karena lifestylenya yang liberal. Yup, Amsterdam prides itself on its liberal and tolerant attitude. Disini kamu bisa nongkrong di coffee shop sambil menghisap ganja yang legal, jalan-jalan ke red light district, partying, sampai shopping. I’ll tell you the details soon…
How to Get to Amsterdam, Belanda?

Gampang banget kalau mau jalan-jalan ke Amsterdam, Belanda. Setelah mendapatkan visa Schengen, kamu tinggal terbang dari Jakarta ke Amsterdam atau kalau saya dulu biasanya milih terbang dari Kuala Lumpur ke Amsterdam, Belanda soalnya harganya biasanya lebih rendah hehe… Saya pernah naik Turkish Airlines dengan transit selama 1 hari di Istanbul (bisa ikutan free tournya) juga naik Qatar Airways dengan transit di Doha (juga bisa ikutan free tournya Qatar Airways). Bandara Schiphol sendiri merupakan salah satu my favorite airport in Europe, karena desainnya yang moderen, gak begitu besar serta gak pernah makan waktu lama untuk ambil koper di bandara ini.
Getting Around Amsterdam, Belanda

Dari Schiphol, kamu bisa langsung beli tiket kereta bandara di mesin tiket/ loket untuk menuju Amsterdam Central Station di pusat kota. Tarifnya 6,5 Euro/ orang, sedang durasi perjalanan 14-17 menit. Kereta bandara beroperasi dari jam 6 pagi hingga jam 1 tengah malam.
Untuk keliling di dalam kotanya sendiri, biasanya saya pilih jalan kaki karena kemana-mana terasa deket. Lagipula dengan jalan kaki saya bisa mengeksplor tempat-tempat yang tak bisa dijangkau transportasi lainnya. Pilihan lainnya adalah dengan sewa sepeda. Seru banget lho naik sepeda di Amsterdam, Belanda karena kultur sepedaan di Belanda tuh kuat banget dan disediakan banyak jalur sepeda jadinya sepedaan disana terasa aman dari gangguan kendaraan lain dan nyaman. Bersepeda juga menjadi cara tercepat untuk mengelilingi pusat kota. Kamu bisa menyewa sepeda di Amsterdam, Belanda dengan tarif sekitar 10 Euro/ hari.
Selain itu ada opsi naik tram, bus dan metro kalau mau ke tempat yang lebih jauh. Kamu bisa menggunakan kartu GVB untuk naik ketiga jenis transportasi publik secara unlimited sampai batas waktu validitynya berakhir. Kartu GVB 1 jam harganya 3,40 Euro, 1 hari 9 Euro, 3 hari harganya 21 Euro, dan untuk 7 hari harganya 41 Euro. Kartunya bisa dibeli di mesin tiket dan kios secara cashless (kartu debit dan kredit). Ada juga pilihan kartu I Amsterdam City Card yang memungkinkan kamu naik transportasi publik, ke museum, sewa sepeda, hingga naik canal cruise. Harganya 54 Euro/ hari dan bisa dibeli disini.
BACA JUGA:
Serunya Menjelajahi Amsterdam dengan Bersepeda (1)
Serunya Menjelajahi Amsterdam dengan Bersepeda (2)
Things To See & Do di Amsterdam, Belanda
- Naik Canal Cruise

Salah satu cara terbaik untuk menikmati indahnya kota Amsterdam, Belanda! Dengan ikutan canal cruise, kamu bisa melintasi kanal-kanal bersejarah yang tercatat sebagai UNESCO World Heritage Site, melewati bawah jembatan, sambil mengamati arsitektur rumah-rumah klasik Belanda di kanan kiri kanal. Selain itu, biasanya guide menjelaskan sejarah kota dan fun facts seputar Amsterdam, Belanda. Untuk ikutan canal cruise, tiketnya 16 Euro per orang, sedang alternatif lainnya adalah dengan sewa private boat. I love this kind of activity, would definitely do it when we visit Amsterdam again next year!
2. Sepedaan Keliling Amsterdam

Belanda adalah negara sepeda. Bayangin, ada 23 juta sepeda untuk 17 juta penduduk Belanda! Sepeda menjadi alat transportasi utama sehari-hari warga Belanda dan menjadi bagian dari lifestyle mereka. Sewaktu saya jalan-jalan ke Amsterdam, Belanda, seringnya saya naik sepeda juga biar bisa ngeblend dengan culture disini. Gak cuma bisa menjelajah banyak bagian kota dibanding kalau makai transportasi lainnya, naik sepeda juga cepat dan sehat. Dengan sepeda, kamu juga bisa sekalian menjelajahi the most charming and famous neighborhood in Amsterdam, Jordaan.

Di distrik tercantik di Amsterdam, Belanda ini kamu bisa menemukan banyak tempat hiburan komersial seperti restoran, bar, galeri seni, toko-toko vintage, dan meeting places. Salah satu attractions terpopuler di Amsterdam, Belanda yaitu Anne Frank House juga berada di Jordaan. Jordaan juga disebut sebagai neighborhood teromantis di Amsterdam karena di kawasan ini ada jalan-jalan labirin dan kanal-kanal kecil di Jordaan, yang dulunya merupakan kawasan kelas pekerja dan imigran. Saat sepedaan (atau jalan kaki) kamu bisa mengamati rumah klasik 3 lantai yang indah, yang dibangun pada akhir abad ke-17 dan dihiasi dengan bunga dan tirai renda, yang tetap mempertahankan karakter aslinya.
Tip: Selalu bersepeda di jalur sepeda dan waspada untuk tidak lewat di jalur tram. Selain itu kamu harus selalu mengunci sepeda kamu saat parkir.
3. Vondelpark

Another the best experience di Amsterdam, Belanda adalah menghabiskan waktu di Vondelpark, baik dengan sepedaan or jalan kaki. Saya masih inget banget taman terbesar di Amsterdam ini cakep banget dan sangat asri. Banyak warga yang menghabiskan waktunya buat piknik, main bareng anak atau anjing, berlari, atau sekedar sepedaan keliling Vondelpark seperti saya. Siapkan waktu minimal 2 jam buat chilling di Vondelpark, setelah itu kamu bisa visiting Rijksmuseum yang berada di dekatnya.
4. Visiting Museums

Amsterdam, Belanda punya banyak museum yang pokoknya sayang banget kalau sampai dilewatkan. Kamu mesti sempetin waktu untuk at least visit salah satu museum di Amsterdam, Belanda kalau gak mau nyesel. Di museumplein (alun-alun museum) sendiri ada 4 museum utama, diantaranya adalah Rijksmuseum, museum seni dan sejarah Belanda yang juga menjadi museum yang paling sering dikunjungi di Belanda. Disini kamu bisa melihat langsung lukisan masterpiece Rembrandt “Night Watch”. Van Gogh Museum, museum yang didedikasikan untuk hidup dan karyanya Vincent Van Gogh. Disini dipamerkan 200 lukisan, 400 gambar, dan 700 surat karya Van Gogh. Sedang 2 museum lainnya adalah Stedelijk Museum dan Moco Museum (museum seni moderen dan kontemporer yang dilengkapi dengan digital art exhibition).
Satu museum lainnya yang memiliki tema menarik adalah Sex Museum. Museum tentang human sexuality ini memiliki banyak koleksi tentang seks yang terdiri dari objek, foto, porselen, patung, piring, dan lainnya. Ada juga artefak dari para ikon seks seperti Mata Hari bersama para partner prianya dan Marilyn Monroe. Untuk menuju kesini gampang banget karena lokasinya berada di depan Amsterdam Central Station, di Damrak Street.
Note : Tiket ke Museum Van Gogh 20 Euro/ orang (per 1 Januari 2024 menjadi 22 Euro/ orang)
Tiket ke Rijksmuseum 20 Euro/ orang
Tiket ke Museum Seks 9 Euro/ orang (minimal umur 16 tahun)
Sebaiknya booking online in advance.
BACA JUGA: Sex Museum Amsterdam, Wisata Erotis Belanda yang Bikin Penasaran
5. Anne Frank House

Anne Frank adalah seorang gadis Yahudi yang tinggal sekaligus bersembunyi dari Nazi di secret annex, ruangan rahasia di rumahnya di dekat kanal Prinsengracht, Amsterdam saat Perang Dunia II. Ia bersembunyi selama 2 tahun hingga akhirnya ketahuan oleh Nazi dan dikirim ke kamp konsentrasi lalu tewas disana. Diary miliknya yang bercerita tentang masa-masa persembunyiannya di secret annex lalu ditemukan dan menjadi fenomenal. Sedang rumahnya kini menjadi museum yang ramai dikunjungi turis yang berwisata ke Amsterdam, Belanda. Di Anne Frank House kamu bisa melihat permanent exhibition tentang hidup Anne Frank, termasuk tempat ia bersembunyi dari Nazi. History buff should visit this place..
Tiket: 16 Euro/ orang
BACA JUGA: Wisata Kelamnya Holocaust di Museum Anne Frank, Amsterdam
6. Red Light District (De Wallen)

Prostitusi adalah bisnis legal di Belanda, makanya di Amsterdam sendiri ada 3 red light district. Tapi yang paling terkenal dan menjadi destinasi para turis yang penasaran adalah yang berada di pusat kota Amsterdam, Belanda. Jalan-jalan ke area ini saat malam hari rasanya memang kayak uji nyali karena cukup menantang, plus unik karena maybe cuma bisa ditemukan di Amsterdam, Belanda. Para pejalan kaki dibolehkan melihat para pekerja seks yang berdiri di balik jendela kaca namun mengambil foto dan video strictly prohibited! Nah, mesti hati-hati dan ikut aturan nih, apalagi orang Indonesia kan terkenal suka gak perduli privacy orang lain. Jangan sampai mengakibatkan keributan akibat lack of awareness apalagi being ignorant.

Red Light District di Amsterdam, Belanda telah eksis sejak abad ke-14. Lokasinya saat itu berada tak jauh dari pelabuhan. Dalam bahasa Belanda Red Light District disebut De Wallen (the walls) karena beberapa kanal yang terletak di kawasan itu dan di sebelah pelabuhan tua dulunya dilapisi tembok. Selain itu, “wall” adalah sebuah kode yang artinya “paid sex”.
Beberapa attractions bertema seks di red light district diantaranya erotic shops, strip clubs, museums (museum of prostitution, the erotic museum, and the museum of cannabis) , peep show, dan sex theater.
Note:
- Mesti hati-hati karena banyak pencopet
- Smoking marijuana tidak diperbolehkan di red light district
BACA JUGA: Di Red Light District Amsterdam Dilarang Memandang Terlalu Lama!
7. Nyobain ke “Coffee Shop”

Bukan sembarang coffee shop, karena di coffee shop Amsterdam, Belanda kamu bisa beli dan menghisap ganja. Yup, marijuana memang legal di Belanda. Kehadiran coffee shopnya pun menarik kunjungan banyak turis ke kota terpadat di Belanda ini.
Apakah semua orang boleh ke coffee shop? Oh tentu tidak. Hanya yang berusia 18 tahun ke atas boleh masuk ke coffee shop, membeli serta menghisap cannabis. Saat mengonsumsinya pun kamu harus berada di dalam coffee shop, kalau di tempat umum bisa kena denda 100 Euro. Lokasinya sendiri kebanyakan berada di Red Light Distrik di pusat old town-nya Amsterdam, Belanda.
What about my experience with the Amsterdam coffee shop? I’ve tried once and decided that it’s not my thing. Setelah ke coffee shop, kamu juga bisa belanja oleh-oleh permen cannabis di beberapa toko di sekitar.
8. Heineken Experience

Sebuah attraction yang terletak di tempat pembuatan bir pertama Heineken di pusat kota Amsterdam, Belanda. Pada tahun 1988, brewery ini ditutup karena ketidakmampuan memenuhi permintaan yang tinggi. Di Heineken Experience kamu bisa mempelajari tentang heritagenya Heineken, proses pembuatan bir, inovasi, sponsorship, dalam tur mandiri selama 1,5 jam. Di akhir tur, kamu bisa menikmati satu atau dua gelas bir Heineken juga.
Tiket: 21 Euro/ orang (minimal 18 tahun, di bawah 18 tahun dan anak-anak tidak boleh masuk ke Heineken Experience).
9. 9 Streets (9 Straatjes)

Bagi kamu yang menyukai Amsterdam asli dan menyukai toko-toko trendi, kamu kudu ke 9 Straatjes atau “Nine Streets” saat jalan-jalan ke Amsterdam, Belanda. Bagian Amsterdam ini adalah ‘tempat yang dituju’ bagi para warga Amsterdam yang trendi dan semua orang Belanda atau turis asing yang menyukai original clothing shops dan restoran makan siang dengan menu organic food.
Di 9 Streets kamu bisa shopping atau window shopping di berbagai butik, toko vintage, toko seni dan asesori rumah, atau berkunjung ke galeri seni. Atau kalau kepingin jalan-jalan aja, kamu bisa stroll along the canals sambil beli bunga di flower market. Kesembilan street di 9 Streets adalah Hartenstraat, Wolvenstraat, Huidenstraat, Reestraat, Runstraat, Berenstraat, Gasthuismolensteeg, Oude Spiegelstraat dan Wijde Heisteeg.
Note: Sebagian besar toko di 9 Streets buka setiap hari mulai pukul 10:00 – 17:00 dan buka mulai pukul 12 siang setiap hari Minggu.
Day Trips dari Amsterdam, Belanda

Ada beberapa destinasi di luar kota Amsterdam, Belanda yang sangat worth to visit dan berjarak tak begitu jauh dari pusat kota. Jadi saat jalan-jalan ke Amsterdam, Belanda, pastikan kamu alokasikan waktu untuk ke tempat-tempat ini ya.
Keukenhof, salah satu taman bunga terbesar di dunia yang terkenal dengan koleksi tulipnya. Setiap tahun, lebih dari 7 juta umbi bunga ditanam di taman seluas 32 hektar yang menghasilkan tampilan bunga musim semi yang menakjubkan. Keukenhof yang berada di Lisse hanya buka selama musim semi. Tahun 2024, Keukenhof akan buka dari 21 Maret – 12 Mei 2024 dari jam 08:00 pagi – 19:30 sore. Tiketnya 19,50 Euro per orang.
Kabarnya hanya turis yang berkunjung ke Keukenhof, sedang locals enggak. But, I don’t care. The garden was very stunning! I spent 3 hours here and still think I should have spent the entire day there! Tamannya cantik banget dan luas. Ada taman khusus tulip, padang tulip, sampai Japanese style garden.
Untuk menuju ke Lisse, perjalanannya makan waktu 1,5 jam. Jadi saya ambil paket bus PP + tiket Keukenhof yang berangkat langsung dari Bandara Schiphol.
BACA JUGA: Keukenhof, Destinasi Taman Bunga Terbesar di Dunia

Zaanse Schans, bagian unik dari Belanda yang penuh dengan rumah kayu, pabrik, lumbung, dan bengkel. Bisa dibilang Zaanse Schans adalah open-air museum mengenai residential area di Belanda pada abad ke-18 dan 19. Seru juga lho jalan-jalan kesini karena selain free, saya bisa masuk ke kincir angin, simbol warisan budaya Belanda, mampir ke museum keju untuk mengenal bermacam jenis keju, museum klompen (sepatu kayu), toko kelontong jadul , rumah-rumah klasik, sampai melihat tanah pertanian yang dipenuhi rumput hijau dan hewan ternak.
Zaanse Schans bisa dituju dengan naik kereta dari Amsterdam selama kurang lebih 30 menit.
BACA JUGA:
Mengunjungi Kincir Angin di Desa Tradisional Belanda Zaanse Schans ( 1)
Mengunjungi Kincir Angin di Desa Tradisional Belanda Zaanse Schans (2)
Berpetualang Seharian ke Rotterdam yang Futuristik

Karena ada lumayan banyak attractions dan destinasi yang seru di Amsterdam, I suggest you to spend around 5-7 days di ibukota Belanda ini. The best time to visit Amsterdam diantaranya bulan April-Mei saat musim semi karena cuaca cerah dan sunset dimulai jam 9 malam, kotanya gak crowded dengan turis, serta temperatur udaranya nyaman (10-20 derajat Celcius). Dengan semua keunikan dan hiburan yang ada, gak heran kan kalau Amsterdam, Belanda gampang banget jadi salah satu kota favorit saya di Eropa.
Curious about my adventures in Europe and America ?. You can click the following links to see my traveling videos that have aired on Net TV :
- Desa Hallstatt, Desa dengan Arsitektur Klasik di Pinggir Danau
- Imutnya Park Guell, Dunia Fantasi Ala Gaudi di Barcelona
- Ada Turki Mini di Bosnia Herzegovina
- Nyobain Makanan Khas Bosnia, Kaya Rasa dan Pasti Halal
- The Bean, Seni Kontemporer yang Ada di Film – film Hollywood
Want to help support my travel? Help me to visit 50 more countries and write more travel stories & guides by donating here
Watch my adventures & subscribe to my YouTube channel: The Island Girl Adventures

Pingback: Wisata ke Bruges, Belgia. Weekend di Fairytale Town-nya Eropa. – The Island Girl Adventures