
How would you describe ‘first love’? I could say it’s almost equivalent to when I wandered the cobblestone street of Rome, gelato in hand, spending time admiring the stunning Roman architecture, and people-watching from the Spanish Steps. For four days Rome’s charm grew in my heart, as I traveled around the great ancient city by scooter. Rome is my first love for European architecture and the first city in Italy I ever visited. I haven’t stopped exploring Italy ever since.
Ke Florence, Venice, atau Rome dulu?.
Sepertinya untuk jalan-jalan ke Italia, ada begitu banyak pilihan. Sayangnya waktu cuti saya terbatas. Setelah mikir beberapa saat dan didorong temen saya buat milih Roma, salah satunya karena ini ibukotanya Italia, akhirnya saya putusin buat beli tiket pesawat dari Paris ke Roma. Waktu itu saya punya feelings aja kalau trip ke Roma bakal jadi a nice adventure in Europe, and it was true! Saya bahkan sempet extending masa stay saya di Roma, sementara jadwal ke Brussels dan balik ke Amsterdam diperpendek. Selama jalan-jalan ke Roma, saya tentunya menyempatkan ke Vatikan, juga mampir ke Castle Gandolfo, sebuah kota kecil di luar Roma yang terkenal karena istana musim panas Pope dan danau Albano. I haven’t written story about Vatican on this blog yet, but you can read the article I wrote for a newspaper here.
JALAN-JALAN KE ROMA, ITALIA : THROW 2 COINS OVER YOUR LEFT SHOULDER IN AND YOU’LL FIND LOVE IN ROME

Sungguh pilihan yang tepat untuk jalan-jalan ke Roma dulu sebelum menjelajah kota-kota lainnya di Italia. Tak cuma karena one of the Seven Wonders of the Modern World, Colloseum, ada di Roma, atau karena Roma merupakan destinasi turis paling populer di Italia. Tapi sejak awal peradaban hingga sekarang, Roma selalu menjadi kota terpenting dan pusat pemerintahan, yang tentunya meninggalkan banyak cultural & architectural treasures yang bisa kita nikmati dan kagumi saat jalan-jalan ke Roma.
Kedigdayaan Roma bermula ketika menjadi ibukota Kerajaan Romawi, Republik Romawi, kemudian Kekaisaran Romawi. I like Roman civilizations since I watched the Spartacus tv series. Hahaha, how many times I’ve traveled to a place just because of a tv show? I created the whole trip to Balkan just to visit Dubrovnik, one of the main filming locations of Game of Thrones.
Saat Romawi Barat runtuh dan Eropa memasuki masa yang disebut abad pertengahan, Roma menjadi ibukota papal states atau negara kepausan yang memerintah Eropa selama berabad-abad hingga tahun 1870. Di masa inilah, wajah Roma berubah menjadi sangat artistik. Bangunan dan karya seni bergaya renaissance, baroque, hingga neoclassical dibangun oleh para seniman dan bertahan hingga sekarang. If you are an art lover like me, Rome definitely will spoil your senses. Saat Italia bersatu dan terbentuk Kerajaan Italia (kemudian menjadi Republik Italia pada tahun 1946), Roma juga dipilih menjadi ibukota.
JALAN-JALAN KE ROMA, ITALIA : HOW TO GET THERE

Jalan-jalan ke Roma saya mulai dari bandara Orly Paris. Saya naik easyjet selama 2 jam menuju bandara Fiumicino di Roma. Agak lupa berapa harga tiketnya, tapi kayaknya 1 juta Rupiah deh. Bandara Orly terletak agak jauh dari pusat Paris, jadi saya mesti naik metro selama kurang lebih 1,5 jam. Easyjet sendiri adalah maskapai budget di Eropa tapi not bad lah buat terbang selama 2 jam.
JALAN-JALAN KE ROMA, ITALIA : GETTING AROUND

Tiba di bandara Fiumicino saya langsung menuju bus stop yang letaknya di luar pintu kedatangan buat melanjutkan perjalanan ke Roma. Tiket bus harganya 5 Euro dan perjalanan memakan waktu selama 55 menit untuk sampai di stasiun Termini, stasiun utama kota Roma.
Selama jalan-jalan ke Roma, saya gak pernah pakai transportasi umum, baik itu subway maupun bus dan tram. Soalnya saya kemana-mana naik scooter bersama temen saya asal Vietnam. Tapi sebenarnya, transportasi umum di Roma sangat extensive, yaitu terdiri dari subway, bus, dan tram. Moda transportasi tercepat adalah subway dan tram. Sedangkan bus lebih lambat jalannya karena kadang terhambat kemacetan lalu lintas tapi bisa menjangkau kawasan yang tak dijangkau subway. Tiket masing-masing 1,5 Euro sekali jalan.
Kamu juga bisa membeli daily pass selama jalan-jalan ke Roma. Tiket jenis ini memungkinkan kamu menggunakan semua jenis transportasi publik sepuasnya. 1-day pass harganya 6 Euro, 3-day pass harganya 16,5 Euro dan 7-day pass harganya 24 Euro. Tiket bisa dibeli di mesin tiket di stasiun, kios koran, dan vending machines. Moda transportasi lain yang bisa kamu gunakan selama jalan-jalan ke Roma adalah taksi, uber, dan sepeda.
BACA JUGA : Travel, Religion, & Spirituality. Why So Appealing ?
JALAN-JALAN KE ROMA, ITALIA : THINGS TO SEE & DO
- Colloseum

Bersama Vatikan, Colloseum adalah Rome’s greatest tourist attraction. 6 juta orang berkunjung ke Colloseum setiap tahunnya. Berkunjung ke Colloseum saat jalan-jalan ke Roma akan membawa kamu melintasi waktu ke zaman Romawi.
Colloseum dibangun oleh kaisar Vespasianus lalu selesai dibangun pada tahun 80 Masehi pada masa pemerintahan kaisar Titus. Dulunya bernama Flavian Amphitheatre, Colloseum digunakan sebagai arena pertunjukan yang lumayan sadis untuk ukuran orang zaman sekarang. Eksekusi para tahanan, pertarungan hewan buas, hingga pertandingan gladiator digelar di arena berkapasitas lebih dari 50.000 orang ini. Bahkan, saat meresmikan Colloseum, kaisar Titus menggelar 100 days of games yang menewaskan lebih dari 2.000 gladiator. Hiii….
Salah satu the Seven Wonders of the Modern World ini aktif digunakan selama lebih dari 500 tahun. Di masa moderen, Colloseum pernah menderita kerusakan akibat gempa bumi, penjarahan, juga dibom saat perang dunia II. Selain itu pernah juga digunakan sebagai gereja, gudang, sampai kastil. Kalau mau kesini saat jalan-jalan ke Roma, sebaiknya kamu dateng pagi-pagi bener kalau gak mau antre berjam-jam. Or kamu bisa beli combined ticket di loket tiket di Palatine Hill yang biasanya antreannya lebih pendek. Combined ticket harganya 12 Euro dan termasuk tiket ke Colloseum, Roman Forum, dan Palatine Hill.
2. Roman Forum & Palatine Hill

Traveler yang gak demen sejarah atau arsitektur pasti mikir, ngapain juga jauh-jauh ke Roma cuma buat lihat reruntuhan? hahaha… Tapi Roman Forum hanya berjarak 500 meter dari Colloseum dan included dalam combined ticket bersama Colloseum dan Palatine Hill, jadi kalau gak mau rugi ya Roman Forum jelas mesti dikunjungi saat jalan-jalan ke Roma.
Komplek ini merupakan pusat politik, sosial dan perdagangan pada masa Romawi. Kamu bisa masuk ke Roman Forum dari Palatine Hill atau Arc of Titus yang berada persis di sebelah Colloseum. Dalam komplek yang dibangun sejak abad ke-7 M, kamu bisa menemukan reruntuhan ataupun sisa dari bangunan yang sangat penting pada masa Romawi seperti kuil Julius Caesar, kuil Saturnus, Curia (markas senat Romawi), makam Romulus (salah satu pendiri kota Roma), Basilika di Massenzio (bangunan terbesar di Roman Forum), dan beberapa monumen seperti Arc of Settimio Severo.

Yang paling menarik perhatian saya di Roman Forum adalah Casa delle Vestali, rumah para perawan yang menjaga api suci di Kuil Vesta. Pada masa Romawi, api suci disini dijaga oleh 6 pendeta perawan berusia 6 hingga 10 tahun. Mereka melayani kuil selama 30 tahun lamanya. Para pendeta perawan bertanggung jawab menjaga api suci tetap menyala. Bila apinya mati mereka akan dihukum cambuk. Bila mereka kehilangan keperawanannya, maka akan dikubur hidup-hidup. Serem yak!
Sementara itu, 40 meter di atas Roman Forum adalah Palatine Hill atau bukit Palatium. Dari Palatine Hill, kamu bisa melihat Roman Forum dari atas saat jalan-jalan ke Roma, juga mengunjungi sisa-sisa istana mewah yang dulu dibangun di Palatine Hill pada saat Romawi berbentuk Republik. Tiket masuk Roman Forum & Palatine Hill adalah 12 Euro, sudah termasuk tiket ke Colloseum. Belilah secara online, atau dari pagi biar gak antre lama. Beli tiket di loket tiket di Palatine Hill is advisable karena biasanya antrean disini lebih pendek.
3. The Vatican

Is arguably my favorite part of Rome. Vatikan adalah negara terkecil di dunia yang terletak di dalam kota Roma. Negara seuprit ini merupakan markas besar Katolik Roma dan rumahnya Pope. Saya mengunjungi Vatikan saat jubilee year. Tentunya ada banyak banget turis maupun jemaat yang berada di sekitar Piazza di San Pietro (alun-alun St.Peter’s Basilica). Ngantre masuk St.Peter’s Basilica aja nyampe 1 jam. Untungnya saat itu musim semi, dan meski Italia lebih hangat dari Belanda, panasnya gak gitu menyengat. St. Peter’s Basilica sendiri tampak very beautiful, menawan, indah, mengagumkan, dll. Saya langsung amazed begitu masuk ke dalamnya. Perpaduan gaya arsitektur baroque dan renaissance, ditambah frescoes, patung, dan lukisan yang super detail membuatnya makin terkesan mewah. Kalau gak terkendala waktu, saya bakal berlama-lama disini ngelihatin setiap detail masterpieces karya Michelangelo, Bernini, dan Leonardo da Vinci. Dengan dekorasi yang super enchanting, ditambah alunan musik klasik membuat saya yakin, siapapun yang masuk kesini, meski enggak relijius sama sekali juga bakal mendadak jadi agak relijius hehe..
Selain St.Peter’s Basilica, bagian lain dari Vatikan yang worth to visit adalah Vatican Museum dan Sistine Chapel. But I won’t go far with details about the Vatican here as I plan to write a particular article about it.
St.Peter’s Basilica bisa dikunjungi secara gratis, sedang tiket masuk Vatican Museum dan Sistine Chapel adalah 16 Euro. Kalau mau masuk gratis, datanglah di hari minggu terakhir setiap bulannya.
4. Pantheon

Dulunya dibangun sebagai kuil dewa-dewi Romawi Mars dan Venus, Pantheon kemudian berubah fungsi sebagai gereja. Terletak tak jauh dari Trevi Fountain, Pantheon merupakan the best preserved building from ancient Rome. Hal yang paling dikagumi dari Pantheon adalah kubahnya yang mana lubang ditengahnya menjadi sumber utama cahaya alami bangunan ini.
Pantheon dibangun pada tahun 126 M pada masa pemerintahan Hadrian. Sebelum dibangun Pantheon yang sekarang, dulunya berdiri Pantheon yang dibangun oleh Agrippa, yang kemudian hancur karena kebakaran tahun 80 M. Awal abad ke-7, Pantheon didonasikan kepada Pope Bonafice IV yang kemudian mengubahnya menjadi gereja. Di dalam Pantheon ada beberapa makam raja -raja Italia, juga pelukis dan arsitek zaman Renaissance, Raphael, dan karya-karya seni. Pantheon bisa dikunjungi dengan gratis.
5. Trevi Fountain

The part of Rome I find very romantic..
Trevi Fountain selalu penuh sesak oleh turis, terutama di malam hari oleh para couple. Kemungkinan besar sih karena adanya mitos romantis mengenai fountain terbesar di Roma ini. Mitos mengatakan kalau kamu melempar satu koin dengan tangan kanan ke belakang bahu kiri maka kamu akan kembali ke Roma, lempar 2 koin maka akan menemukan cinta, dan lempar 3 koin maka akan segera menikah. I threw 2 coins here.. what happened then? It’s a secret lol…
Karena banyaknya koin yang dilempar ke dalam Trevi Fountain, kabarnya ada sekitar 1 juta Euro koin yang terkumpul setiap tahunnya. Koin-koin tersebut lalu digunakan untuk support good causes.
Trevi Fountain dibangun pada tahun 1762 oleh Nicola Salvi dan Giuseppe Pannini. Kalau kamu mau ke Trevi Fountain, datanglah sebelum jam makan siang. Setelah itu hingga malam Trevi Fountain akan penuh sesak oleh turis dan pasangan yang melakukan pre-wedding photo shoot. Trevi Fountain bisa dikunjungi secara cuma-cuma.
6. Spanish Steps

The best spot for people watching in Rome. Spanish Steps adalah a set of steps yang dibangun pada tahun 1723 untuk menghubungkan Piazza di Spagna di bawah dengan Trinita dei Monti Church dan Piazza Trinita dei Monti di puncak. Saat saya jalan-jalan ke Roma, Spanish Steps sedang direnovasi, tapi tetep aja masih banyak turis yang duduk-duduk di bagian tangganya yang belum direnovasi. Sejak tahun 2019, telah ada larangan untuk duduk apalagi makan di tangga berjumlah 138 anak tangga ini. Pelanggarnya bakal didenda ratusan Euro.

Di sekitar Spanish Steps juga ada beberapa landmarks yang menarik untuk dilihat or visit, seperti Fountain of the Old Boat, John Keats Museum, dan Babington’s Tea Room & Restaurant. Jangan lupa mampir ke Via dei Condotti, an upmarket shopping street yang dipenuhi dengan upscale fashion brands seperti Gucci, Prada, dan Dior, serta restoran dan bar.
7. Castel Sant’Angelo
Kamu pasti tahu Castel Sant’Angelo kalau nonton The Da Vinci Code. Castel Sant’Angelo dibangun sebagai mausoleum bagi kaisar Hadrian pada akhir abad ke-1 M. Pernah juga digunakan sebagai penjara serta sebagai kediaman Paus. Di dalam kastil, ada sebuah gang yang menghubungkan kastil dengan Vatikan. Hal ini karena jalan tersebut sengaja dibangun untuk Pope kabur bila berada dalam situasi darurat. Castel Sant’Angelo terdiri dari 7 level. Kamu juga bisa ke Terrace of Angel saat jalan-jalan ke Roma untuk menikmati some amazing city views. Tiket masuk 7 Euro.

This article will be too long if I write all landmarks and tourist spots in Rome. Karena selain yang saya sebut diatas masih ada beberapa attractions lainnya yang menarik untuk dikunjungi saat jalan-jalan ke Roma. Sebut saja Piazza Navona yang ikonik dengan air mancur Fontana dei Quattro Fiumi karya Bernini dan merupakan spot hang outs yang hip di Roma; Jalan kuno Appian Way yang menghubungkan Roma dengan Brindisi; hiking ke bukit Gianicolo; exploring Trastevere, dan pastinya enjoying the food karena Roma juga dikenal karena kelezatan kulinernya. Too bad I didn’t taste a lot of kind of Italian food here, hence why I didn’t write about it.

Kamu pasti mikir mana bisa jalan-jalan ke Roma dengan situasi yang lagi gak pasti seperti sekarang?. Well, let’s hope the world will recover by end of the year and we all can travel again. Saat waktunya tiba, bersiaplah untuk terbang ke Roma untuk menikmati the most romantic city in Europe dan jangan lupa juga untuk melempar koin di Trevi Fountain. Berapa koin? It’s up to you…
Curious about my adventures in Europe and America ?. You can click the following links to see my traveling videos that have aired on Net TV :
- Desa Hallstatt, Desa dengan Arsitektur Klasik di Pinggir Danau
- Imutnya Park Guell, Dunia Fantasi Ala Gaudi di Barcelona
- Ada Turki Mini di Bosnia Herzegovina
- Nyobain Makanan Khas Bosnia, Kaya Rasa dan Pasti Halal
- The Bean, Seni Kontemporer yang Ada di Film – film Hollywood
Want to help support my travel? Help me to visit 50 more countries and write more travel stories & guides by donating here
Watch & subscribe to my daily vlog in America at my YouTube channel : Dada Kimura
Such a neat & comprehensive list! Hope your travel plans go smooth as planned after this pandemic situation is improving. Salam kenal from a new reader 🙂
LikeLike
Hi, thanks for taking your time reading my article 🙂 Most of my articles are mixture of travel story and a guide to help people plan their travel.
I really hope gov. from some countries will open their door for Indonesians on winter tho.
You have a nice blog too..
LikeLiked by 1 person
Semoga pandemi ini segera berlalu. Target ke eropa 2021 semoga tercapai
LikeLike
Amiin… thanks for reading 🙂
LikeLike
Pingback: Bertabur Artworks Saat Trip ke Vatikan – The Island Girl Adventures
Pingback: Pengalaman Apply Visa Dubai UAE Lewat Maskapai Emirates. Simpel dan Cepet Banget! – The Island Girl Adventures
Pingback: Liburan Ke Dubai 2022. Bisa Kemana Aja Pas Transit 1 Hari? – The Island Girl Adventures
Pingback: Jalan-Jalan ke Paris, Prancis. Itinerary dan Destinasi Liburan 7 Hari di Paris (Part 2) – The Island Girl Adventures