Liburan Keluarga ke Eropa: Pro & Cons Traveling Bawa Bayi

Liburan Keluarga

Setelah bertahun-tahun solo traveling, dan sejak beberapa tahun belakangan selalu traveling berdua, akhirnya tahun 2024 ini perdana kita traveling bersama keluarga. Bukan sekadar liburan keluarga, tapi musim semi ini kita liburan bersama keluarga ke Eropa selama sebulan karena mau nengok kakek neneknya Aimee di Prancis. Saya selalu merasa solo traveling itu menantang dan exciting, tapi praktis, sedang traveling berdua itu romantis dan gampang (karena seringnya diurusin haha), tapi bagaimana dengan pengalaman liburan keluarga ke Eropa? Well, traveling bawa bayi bisa dibilang penuh tantangan, triple capeknya tapi juga memuaskan. Apa aja sih pros & consnya? Cuss simak ya…..

Liburan Keluarga ke Eropa: Di Bandara dan Dalam Pesawat

Liburan Keluarga

Liburan keluarga bersama bayi dengan pesawat bisa dibilang mayan nguntungin buat orang tuanya. Siapa sih yang enggak seneng kalau tiap check-in selalu dipersilakan ke jalur business class or dapet prioritas untuk didahulukan check-in dan drop baggage? Begitu juga pas mau masuk ke pesawat biasanya pihak airlines akan mempersilakan keluarga yang bawa bayi dan anak kecil untuk masuk lebih dulu. Pihak maskapai paham kalau traveling bersama keluarga khususnya bayi enggak mudah, mereka berharap dengan kasih kemudahan ini orang tua mau terbang untuk liburan keluarga, instead of nunggu bayinya gede, dan in the future para parents akan mengingat extraordinary service yang mereka kasih sehingga mereka akan balik lagi naik maskapainya termasuk beli tiket buat si kecil (karena bayi hanya bayar tiket infant sebesar 10-20% dari harga tiket dewasa, sampai usia 2 tahun). I really appreciate dikasih kemudahan sama berbagai maskapai selama liburan keluarga, mulai dari Air Asia, Garuda Indonesia, sampai Qatar Airways selalu membuat liburan keluarga kita terasa lebih mudah. Kita gak perlu lama antre untuk check-in dan drop baggage yang bisa bikin baby kita gelisah trus minta makan or nangis, atau antre lama buat masuk pesawat.

BACA JUGA:

Rediscover Jakarta: A Guide to Unforgettable Staycations in the Heart of Indonesia’s Capital

Pengalaman Mengurus Dokumen untuk Anak Berkewarganegaraan Ganda. Mana yang Paling Ribet?

Satu fasilitas dari maskapai yang pasti saya gunakan adalah bassinet. Untuk mendapatkannya, suami selalu book the bassinet saat beli tiket dan juga pas check-in. Di setiap flight, dari Jakarta ke Doha dan Doha ke Paris serta sebaliknya maskapai selalu menyediakan bassinet buat Aimee. Hanya aja bassinetnya gak selalu dipakai karena my baby often prefer to sleep on my arm, dan kadang pas ditaruh di bassinet dia nangis. Pas naik Garuda ke Doha, Aimee udah capek banget, jadi dia dengan gampangnya bobo di bassinet. Hanya aja pas naik Qatar dari Doha ke Paris, kondisi penerbangan sempat mengalami turbulence, dan pramugarinya kelihatan gak berpengalaman, termasuk menangani penumpang dengan bayi. Kita gak boleh naruh baby di bassinet, bahkan lama setelah turbulensi berakhir dan penumpang lain mulai antre ke toilet, kita gak dibolehin naruh baby di bassinet, yang berujung baby jadi kebangun, merasa gak nyaman dan akhirnya nangis kenceng selama beberapa jam. Duh…. Untungnya pas balik terbang ke Jakarta gak ada kejadian seperti ini lagi. Aimee bisa tidur pulas selama beberapa jam, kasih kesempatan mommy untuk bersantai dan makan di pesawat.

Overall, berbagai fasilitas dan kemudahan yang dikasih maskapai terbukti meringankan acara traveling bersama keluarga kami. Tantangan yang dihadapi di pesawat saat liburan bersama keluarga jadi mayan berkuranglah…

Pilih Stroller or Baby Carrier Saat Liburan Keluarga?

Liburan Keluarga

Pilihan saya tentu stroller karena lebih mudah buat dorong-dorong di jalanan Eropa sana. Kita gak bawa stroller untuk liburan keluarga ke Prancis karena udah ada stroller di rumah mertua saya. Jadi pas terbang dari Bali ke Jakarta dan selama di bandara suami selalu pakai baby carrier. Nah karena terbiasa pakai baby carrier, si baby jadi betah, mungkin karena bisa ikutan lihat-lihat sekeliling dari ketinggian bapaknya kali ya, atau maybe karena kenyamanan strollernya beda dengan stroller di rumah yang tipenya city stroller, akhirnya pas kita pindahin ke stroller doi berontak dong. Kadang-kadang Aimee fine-fine aja pas jalan-jalan pakai stroller, tapi kadangkala dia gak betah dan nangis terus selama duduk di stroller. Contohnya pas kita jalan-jalan ke Lyon, Prancis, kita pakai stroller. Tapi karena Aimee gak betah, akhirnya saya dan suami gantian gendong doi keliling Lyon. Jadi meski Lyon ini kotanya stroller friendly banget, kita justru sering berhenti buat gendong baby, or duduk di kafe buat nenangin baby. Akhirnya saya pun jalan sendirian ke puncak bukit untuk visiting Notre-Dame de Fourviere, main attraction di kota Lyon yang punya view menakjubkan Lyon dari puncak bukit, sedang suami (yang udah sering ke Lyon) milih duduk di sebuah resto bersama Aimee.

Liburan Keluarga

Pilihan menggunakan baby carrier ini tepat selama kita liburan bersama keluarga di Prancis, karena selain baby kita lebih demen berada di baby carrier, beberapa kota disana juga gak stroller friendly. Contohnya aja Paris. Di Paris banyak jalanan berbatu yang bikin stroller susah untuk lewat, selain itu kalau naik metro, kita mesti turun banyak anak tangga sedang gak di setiap metro station ada elevatornya. Jadi pakai baby carrier emang lebih praktis kalau jalan-jalan ke Paris bersama bayi, selain lebih cepat jalannya ya. Con-nya ya itu, suami saya jadi capek banget setelah jalan-jalan pakai baby carrier. Makanya kita sering istirahat beberapa hari di rumah, ambil jeda, enjoying our European lives sebelum exploring kota-kota lainnya di Prancis saat weekend.

Wajib Pakai Baby Car Seat Selama Liburan Keluarga ke Eropa

Liburan Keluarga

Di Indonesia, menggunakan car seat sifatnya dianjurkan, tapi belum mandatory seperti di EU dan Amerika Serikat. Sedang di Prancis, under EU child restraint lawall children up to 36kg, 1.35 m, or about 12 years old must travel in a car seat. Aturan ini berlaku juga untuk bus tapi untuk kereta api gak berlaku karena saya bisa aja tuh mangku Aimee selama kita naik kereta api untuk liburan keluarga ke Lyon, Marseille, Paris, dan lainnya.

Liburan Keluarga

Karena biasanya Aimee dipangku oleh saya or neneknya selama naik mobil di Indonesia, dia jadi gak terbiasa dan belum merasa nyaman liburan keluarga dengan baby car seat selama di Eropa. Ngedengerin baby nangis or rewel selama mengeksplor Normandy atau South of France selama kita liburan bersama keluarga di Eropa sih udah jadi santapan sehari-hari. Ada kalanya emang my baby gak nangis, tapi ya most of the time rewel sih.

How to Breastfeed Selama Liburan Keluarga di Eropa?

Liburan Keluarga

Kalau pas diem di rumah atau jalan-jalan keliling kota tempat kami stay selama liburan keluarga di Eropa, urusan breastfeeding ini gampang banget. Tinggal pastikan baby kenyang sebelum meluncur jalan-jalan di kota pakai stroller. Hanya aja, saya dan suami kan sering juga exploring kota dan desa lainnya di Prancis. Yang sering terjadi adalah kita ngopi or makan di restoran sekaligus buat nyusuin baby di toilet. Jujur saya gak berani breastfeeding di tempat umum seperti di meja makan resto or kafe (meski pakai nursing cover) karena setahu saya disana lebih sensitif orang-orangnya dibanding di Indonesia yang bisa dibilang sangat chill dan friendly banget kalau sama baby. Breastfeeding di tempat umum di Prancis is seen as inappropriate. So far, tempat teraman adalah toilet restoran atau nursing room di mal. Sedang kalau pas lagi di jalan, breastfeeding di mobil udah jelas aman, begitu juga di kereta.

Kenapa gak nyetok ASI aja? Hmm well…mungkin karena selalu bersama baby jadi lebih praktis aja kalau sekalian breastfeeding.

Bagaimana dengan nursing room atau ruang laktasi di mal? Ada sih nursing room di mal Westfield di Lyon. Hanya saja tidak di setiap lantai sehingga banyak ibu-ibu yang mengantre untuk makai 1 nursing room disana. Waktu itu saya sedang sibuk breastfeeding, karena banyak ibu yang antre, akhirnya sama petugas dibukalah ruangan tempat saya sedang menyusui, tanpa bilang permisi dulu sama saya petugasnya langsung mempersilakan ibu-ibu lainnya untuk masuk.

MPASI Selama Liburan Keluarga di Eropa

Liburan Keluarga

Pas kita liburan keluarga ke Eropa kemarin memang Aimee mulai makan MPASI, makanya hal ini jadi concern saya banget. Kalau di rumah biasanya kita masak sendiri makanya rencana saya adalah dengan masak MPASI sendiri juga, meski kita akan pindah-pindah rumah dan hotel disana. Saya udah siapin beras dan sengaja beli portable blender biar di Prancis sana tinggal beli daging, ikan, dan sayuran aja. Selama 2 minggu pertama hal ini berjalan lancar, saya dan suami gantian bikin MPASI. Tapi karena kita seringnya jalan-jalan seharian, lama-lama jadi merasa capek juga ya..mana berkali-kali pindah kota. Akhirnya saya putusin buat beli MPASI di supermarket disana macam E. Leclerc, U, dan Carrefour. Merek yang paling saya dan Aimee suka adalah Baby Bio dan Bledina. Setiap makan MPASI dari kedua brand ini, si kecil makannya makin lahap (selain karena anak saya punya appetite yang bagus, gak choosy, dan gak ada problem makan sekalipun). Satu resep MPASI dari Bledina pun sukses saya terapkan buat bikin MPASI sendiri di rumah hehehe…

Yang Perlu Dibawa Untuk Liburan Keluarga Bersama Bayi di Eropa

Berikut barang-barang yang saya bawa liburan keluarga kemarin sebagai panduan kamu yang sedang planning akan pulang kampung ke Eropa bawa bayi atau liburan keluarga ke Eropa dengan bayi:

  1. Portable blender
  2. Beras, tapi beli beras di minimarket di Prancis gak susah sama sekali. Hampir semua minimarket jual beras, apalagi supermarket.
  3. Pompa ASI Elektrik. Saya bawa untuk jaga-jaga aja tapi jadinya gak dipakai sama sekali. Next time gak akan saya bawa lagi karena selain makan space di koper, agak berat juga (punya saya merek Spectra).
  4. Botol ASI 2 buah
  5. Peralatan makan: mangkuk, sendok 2 buah, cangkir, wadah MPASI
  6. MPASI selama di pesawat: beli di supermarket merek Only Organic dan Peachy
  7. Bubur Milna, Promina, dan SUN untuk emergency situations.
  8. Baby carrier
  9. Stok diapers. Diapers di Prancis harganya lumayan cin… 20 Euro untuk satu boks Pampers.
  10. Perlak
  11. Tisu basah
  12. Peralatan mandi dan skincare
  13. Baju, termasuk jaket, waterproof jacket dan vest yang bermanfaat banget saat musim semi di Eropa.
Liburan Keluarga

Liburan keluarga ke Eropa bersama bayi memang banyak tantangannya, rasa capeknya juga luar biasa. Makanya kita jadi sering istirahat selama di Eropa sana, gak melulu sightseeing. Tapi seru juga loh liburan bersama keluarga gini, jadi makin deket sekaligus belajar banyak skill baru. I hope that in the next years when my daughter can walk, we will explore more fascinating places in Europe by walk.

Curious about my adventures in Europe and America ?. You can click the following links to see my traveling videos that have aired on Net TV :

  1. Desa Hallstatt, Desa dengan Arsitektur Klasik di Pinggir Danau
  2. Imutnya Park Guell, Dunia Fantasi Ala Gaudi di Barcelona
  3. Ada Turki Mini di Bosnia Herzegovina
  4. Nyobain Makanan Khas Bosnia, Kaya Rasa dan Pasti Halal
  5. The Bean, Seni Kontemporer yang Ada di Film – film Hollywood

Want to help support my travel? Help me to visit 50 more countries and write more travel stories & guides by donating here

Watch my adventures & subscribe to my YouTube channel: The Island Girl Adventures

3 thoughts on “Liburan Keluarga ke Eropa: Pro & Cons Traveling Bawa Bayi

  1. Pingback: Pengalaman Naik Qatar Airways ke Eropa (Jakarta-Paris PP) – The Island Girl Adventures

  2. Pingback: Bali’s Low Season: A Rare and Welcome Breather – The Island Girl Adventures

  3. Pingback: Pilihan Liburan Eropa Terbaik untuk Wisatawan Indonesia

Leave a comment