2 Minggu Liburan ke Melbourne, Australia: 15 Destinasi Keren yang Wajib Dikunjungi

Melbourne. Australia

Dekat dengan Indonesia, tapi saya jutru buta sama sekali tentang Australia. Meski udah ke-37 negara, tetangga sendiri malah belum disambangin. Alasannya sih karena dulu gak pengen traveling ke negara yang banyak orang Indonesia-nya, juga karena jaraknya deket saya pikir pasti ada waktu kapan pun buat kesana. Tapi karena sekarang kita tinggal lebih deket lagi dengan Aussie, sekaligus cari destinasi yang ramah anak, muncullah opsi untuk liburan ke Australia. Ketika planning destinasi liburan ke Australia, ada 2 pilihan yang saya dan suami seriously considering untuk visit: Sidney dan Melbourne. Tapi, karena Melbourne punya reputasi as ibukota kopi-nya Australia, dan punya banyak bangunan bergaya Eropa klasik, akhirnya kita putuskan untuk liburan ke Melbourne, Australia dulu. Yup, finally saya menginjakkan kaki juga ke negara ke-38, Australia!! We have 2 weeks to explore every corner of Melbourne…

Melbourne, Victoria, Australia: bukan tempat pembuangan narapidana Inggris

Melbourne. Australia

Apa yang ada di benak kamu kalau mendengar kata Australia? Tujuan favorit untuk WHV, kuliah di luar negeri, juga destinasi pilihan orang Indo untuk bermigrasi, kalau berdasar situasi akhir-akhir ini. Satu lagi image yang nempel di kepala orang tentang Australia adalah sejarahnya, yang mana dulunya dihuni suku Aborigin hingga Inggris datang dan menjadikannya sebagai penjara bagi para narapidana asal Inggris dan Irlandia.

Eits, tapi ternyata gak semua bagian Australia itu dulunya tempat pembuangan para narapidana lho, gaes. Karena faktanya para pemukim awal Melbourne adalah para free settlers yang pindah dari Pulau Tasmania (sebelumnya disebut Van Diemen’s Land). Free settlers adalah mereka yang sukarela pindah dari Inggris ke Australia demi membangun kehidupan baru, bukan karena dipaksa seperti halnya narapidana. First settlers kemudian menemukan Melbourne pada tahun 1835. Saat itu, Melbourne dihuni oleh suku-suku Aborigin seperti Boonwurrung, Woiwurrung, dan Wurundjeri. Setelah imigran Inggris datang, kota Melbourne pun mulai dibangun dan menjadi ibukota state baru Victoria pada 1851. Kota baru ini dinamai Melbourne, yang diambil dari nama Perdana Menteri Inggris kala itu, William Lamb, Viscount Melbourne ke-2. Demam emas kemudian membuat kota Melbourne berkembang pesat, bertransformasi menjadi salah satu metropolis terbesar dan termakmur di Australia dan dunia. Pada titik ini banyak imigran dari Eropa dan China berdatangan demi ikutan mencari emas dan membangun kehidupan baru disana. Sementara itu, jumlah penduduk native Aborigin justru menyusut, anjlok hingga 80% akibat dirampas tanahnya, kekerasan di wilayah perbatasan, dan karena kena penyakit, umumnya cacar.

Melbourne. Australia

Pasca Perang Dunia II, populasi Melbourne semakin meningkat berkat masuknya imigran dari Eropa Selatan dan Asia, terutama pada era 2000-an. Melbourne, Australia hingga kini menjadi salah satu kota multukultural juga salah satu metropolis dengan tingkat foreign born population tertinggi di dunia. Hmm emang bener sih, secara selama 2 minggu jalan-jalan di Melbourne saya gak begitu ngerasa lagi di negara Barat karena banyak banget orang Asianya hihi..

How to get to Melbourne, Australia?

Melbourne. Australia

Saya dan keluarga naik Garuda Indonesia dari Bali ke Melbourne, Australia. Kita ambil jam penerbangan malam agar ngepas deng2an jam tidur anak. Jam 22.05 WITA pesawat mulai lepas landas, dan gak lama kemudian Aimee tertidur pulas di pangkuan saya. Flight selama 5 jam 25 menit terbilang mulus, jarang turbulensi. Sementara pas pulangnya kita dikasih 1 row (4 seat) khusus buat keluarga kita doang jadi anak bisa tiduran layaknya di kasur. Waw senengnya…Pengalaman naik Garuda Indonesia Bali – Melbourne PP udah saya tulis lengkap disini.

How to get around Melbourne, Australia?

Melbourne. Australia

Most of the time saya dan keluarga jalan kaki ya karena Melbourne kotanya sangat pedestrian friendly. Sidewalknya lebar dan mulus. Gampang banget buat keluar masuk toko karena di hampir setiap bangunan ada akses untuk stroller/ wheel chair. Jarang banget kita harus naik tangga sambil ngangkat stroller, kecuali pas masuk lobi hotel. Tapi itu pun karena untuk memakai mesin pengangkut stroller/ wheelchair kita mesti manggil petugas hotel dulu dan perlu waktu lebih lama untuk tiba.

Melbourne. Australia

Di saat kita lagi gak pengen jalan, saya dan keluarga pakai tram kemana-mana. Untuk menuju destinasi di dalam area CBD, tramnya free, sedang diluar CBD biayanya rata-rata 4,30 AUD sekali naik menggunakan Myki card. Myki card bisa dibeli di mesin tiket di stasiun maupun tram stop, biaya kartunya 6 AUD. Cara pakainya kamu cukup tap kartunya ke sensor saat naik ke dalam tram.

Melbourne. Australia

Opsi transportasi lainnya di Melbourne adalah dengan Uber (saya pakai Uber dari dan untuk ke bandara) dan naik sepeda. Kamu juga bisa menggunakan Skybus untuk menuju Melbourne dari bandara dan sebaliknya. Tiketnya 19,50 AUD sekali jalan dan bisa dibeli online maupun di mesin tiket Skybus di Bandara Melbourne.

Where to stay in Melbourne, Australia?

Melbourne. Australia

Agar terasa homey, nyaman, dan dekat kemana-mana kita stay di aparthotel di Melbourne CBD. Oaks Melbourne on Market Hotel dipilih karena lokasinya yang sangat strategis. Cuma 5 menit ke Collins St, yang dikenal sebagai Paris End berkat jajaran luxury storesnya yang punya vibes seperti di Paris, dekat dengan Bourke St, kawasan komersial utama di Melbourne, dan Stasiun Flinders. Hotel ini berada di free tram zone dimana tram stop terdekat itu berada persis di seberang hotel. So, it’s very convenient for us.

Kita stayed selama 2 minggu di one-bedroom apartment seluas 51 m2 lengkap dengan dapur, ruang tamu, serta kamar mandi ber-bathub. Nyaman sih tinggal disini mostly karena kamarnya yang luas, jadi anak bisa leluasa main dan lari-larian. Downsidenya diantaranya beberapa peralatan masaknya kurang lengkap, tv nya juga bukan smart tv jadi gak bisa nonton Netflix, kecuali kalau kamu bawa tool sendiri untuk ngubah tv jadul menjadi smart tv, dan apartemennya dibersihin setelah 1 minggu stay. Sebenarnya gak papa sih kalau mereka bersihin setelah 1 minggu, cuma masalahnya saat kita ingetin untuk bersihin apartemen, somehow cleaning servicenya gak dateng. Jadi di sore hari saya mesti minta lagi ke resepsionis untuk kirim cleaning service. At the end, apartemennya dibersihin juga tapi kurang menyeluruh, yaitu karpetnya gak divakum, jadi masih kelihatan ada kotoran. Hmmm….

Tapi, meski ada beberapa hal yang mengganjal, I still recommend you to stay here if you’re gonna stay in Melbourne, Australia. Selain luas dan lokasinya di tengah kota Melbourne, hotel ini punya beberapa fasilitas yang bikin kita betah banget, terutama saat winter. Ada kolam renang air panas, whirl pool/ spa pool, gym, dan sauna yang bisa dipakai sekeluarga. Makanan di restonya pun enak-enak lho..

Things to see & do in Melbourne, Australia

  1. Winter Night Market di Queen Victoria Market
Melbourne. Australia

Kita tiba di Melbourne subuh jadi hampir seharian dipakai untuk istirahat di hotel. Setelah cukup istirahat, malamnya saya, suami dan Aimee cuss ke destinasi pertama yang letaknya gak begitu jauh dari hotel, Queen Victoria Market. Berada persis di sebelah day marketnya, pasar malam musim dingin ini cuma buka setiap Rabu malam. It’s fun exploring every stall disini meski harus berdesak-desakan dengan ratusan pengunjung lainnya. Vibes-nya seru, serasa lagi di Christmas market di Eropa haha cuma bedanya winter night market di Melbourne buka setiap awal bulan Juni hingga akhir Agustus, dari jam 5 sore hingga 10 malam.

Ada banyak cuisine dari berbagai penjuru dunia, mulai dari sushi, pasta, paella, sampai mulled wine/ vin chaud khas Christmas Market di Eropa. Definitely tempat wisata yang wajib dikunjungi di Melbourne saat musim dingin!

2. Royal Botanic Gardens

Melbourne. Australia

Tempat wisata Melbourne yang pertama kita tuju keesokan harinya adalah Royal Botanic Gardens. We love to walk, and it’s very nice walking while enjoying a pretty scenery. Untuk kesini, saya mesti naik tram, dan karena lokasinya berada diluar CBD, saya pakai Myki card untuk bayar tarif tramnya.

Melbourne. Australia

Meski berada tak begitu jauh dari CBD yang hiruk pikuk dengan pekerja kantoran yang lalu lalang dan turis yang sibuk shopping, suasana disini berbeda jauh. It’s a sprawling green oasis yang akan membuat kamu merasa serene dan immersed with nature. Tempat wisata gratis di Melbourne ini cukup luas dan dihiasi sebuah danau buatan. Tadinya saya kepingin untuk naik perahu keliling danau, cuma sayangnya saya gak nemu ada perahu satu pun. Ya udah akhirnya kita cuma duduk di taman sambil mandangin alam yang cakep, menghirup udara segar yang jarang dirasain di Canggu, serta main kejar-kejaran sama Aimee. Hal lain yang bisa kamu lakukan disini adalah piknik dan jalan-jalan mengeksplor taman.

Melbourne. Australia

Sebelum balik ke CBD, kita sempatin jalan-jalan ke attraction di sebelah yaitu Shrine of Remembrance. The Shrine yang sekilas mengingatkan saya akan Pantheon di Athena, Yunani dibangun sebagai monumen peringatan perang untuk menghormati warga Victoria yang gugur pada Perang Dunia I. Tapi kini The Shrine difungsikan sebagai monumen peringatan untuk semua warga Australia yang telah ikut berperang dalam semua perang. Untuk kesini tiket masuknya gratis.

3. State Library Victoria

Melbourne. Australia

Berada di CBD, dekat dengan Bourke shopping street adalah State Library Victoria. Public library tertua di Australia ini wajib kamu kunjungin kalau Melbourne, baik untuk sekedar nengok koleksi bukunya atau mandangin arsitekturnya yang menawan.

Tujuan kita kesini sebenarnya untuk bermain di kids area di dalam perpustakaan, yang bisa diakses warga maupun turis dengan bebas. Lumayan, Aimee bisa main dan ikutan mewarnai selama mama/ papa keluar untuk mengeksplor area di sekitarnya. State Library Victoria yang juga merupakan perpustakaan paling sibuk di Australia dibangun pada 1854 dengan gaya arsitektur Neoklasikal. Kalau yang saya lihat pas disini kebanyakan pengunjungnya memang datang untuk mengagumi arsitekturnya yang charming. Untuk menuju ke reading room dan melihat dekat kubahnya, kamu mesti naik lift ke lantai atas.

Melbourne. Australia

Pecinta arsitektur wajib sih kesini, State Library Victoria is one of the feasts for our eyes in Melbourne, selain gedung-gedung bergaya Victoria menawan yang banyak saya lihat di sepanjang Collins St.

4. Shopping di Bourke Street Mall

Melbourne. Australia

Kawasan yang paling lively di Melbourne CBD ini wajib banget dikunjungin kalau kamu liburan ke Melbourne, Australia! Bourke Street Mall adalah salah satu jalan utama di Melbourne CBD, pusat entertainment serta shopping. Aussie Department stores seperti Myer, David Jones, beberapa mal serta toko dari merk global ada disini seperti H&M, Cotton On, dan lain-lain. Gampang banget buat shopping dan cari oleh- oleh!

Awalnya saya agak gak familiar dengan brands asli Aussie, tapi setelah keluar masuk mal-mal disini hampir setiap hari jadi terbiasa juga, tapi emang dasarnya gak cocok aja dengan style ala Aussie, saya tetep shopping barang-barang dari brand yang udah familiar. Beberapa tempat yang saya recommend untuk kamu shopping di Melbourne diantaranya: Emporium Melbourne, di mal ini ada beberapa brand yang gak ada di Indonesia seperti Lululemon, On, dan Muji (yang udah tutup di Indo); department store Myer punya koleksi brand kosmetik dan skin care yang lengkap, David Jones di sebelahnya juga sama, plus ada beberapa butik luxury brands seperti Prada, Celine, YSL, Longchamp. Untuk luxury skin care & make up, selain Sephora di Bourke St juga ada flagship store-nya Mecca yang baru aja dibuka.

Melbourne. Australia

If you want to experience a bit of Parisian shopping vibes, then head to Collins St. Jalan utama di Melbourne, Australia yang dijuluki sebagai Paris End ini memiliki deretan butik luxury brands, mainly European brands. Di satu blok bahkan saya lihat dipenuhi dengan jejeran luxury watches stores aja, sedang ruas jalan lainnya isinya luxury bags stores. Satu tempat yang saya suka di Collins St adalah Dymocks. Toko buku ini punya pilihan buku yang lengkap, gak cuma karya penulis Aussie aja tapi juga Asia. Koleksi buku toddler dan anak-anak juga banyak macamnya.

Melbourne. Australia

Pilihan lain untuk shopping di Melbourne diantaranya Crown Melbourne; disini ada kasino, restoran dan beberapa luxury boutiques, serta DFO South Wharf yang punya banyak outlet dari brand Aussie dan internasional.

5. Mengeksplor arcades

Melbourne. Australia

Shopping arcade adalah pusat perbelanjaan yang berada di lorong tertutup, biasanya beratap kaca. Arcade yang berasal dari bazaar negara-negara Islam, menjadi terkenal di Eropa pada abad ke-19, dan jadi pilihan shopping experience yang elegan karena setiap arcade biasanya memiliki arsitektur yang indah, tak terkecuali arcades di Melbourne.

Melbourne. Australia

Ada 2 arcades di CBD Melbourne yang udah saya datengin: The Block Arcade dan Royal Arcade.

Keduanya emang indah banget, beda dengan mal moderen, interior di masing-masing arcade terlihat klasik, elegan dan mewah. Mirip dengan arcades yang ada di Paris.

6. Carlton Gardens

Melbourne. Australia

Melboune punya numerous gardens yang masing-masing punya ciri khas dan keindahannya sendiri. Tapi dari semua yang saya kunjungin, favorit saya jatuh ke Carlton Gardens.Taman seluas 26 hektar berbentuk persegi panjang ini kelihatan rapi dan rimbun banget dengan jajaran pohon dan area berumput yang luas. Bukan cuma sekadar taman, Carlton Gardens yang populer sebagai tempat piknik dan berbekyu juga terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Di area taman juga ada Royal Exhibition Buildings, Melbourne Museum, dan Imax Cinema. Sebenarnya kita mau ke museum, sayangnya di hari itu lagi ada acara wisuda jadi gedungnya tertutup untuk umum. Tapi karena tamannya cakep banget, saya udah puas dengan jalan-jalan di taman ini…

Taman lain yang suka kita datengin adalah Flagstaff Gardens yang berada persis di seberang Queen Victoria Market. Flagstaff punya area yang luas untuk anak lari-larian dan bermain di playground. Selain itu, kita juga sempat ke Alexandra Gardens yang berada di tepi selatan Sungai Yarra.

7. National Gallery of Victoria

Melbourne. Australia

Galeri seni tertua di Aussie yang sudah eksis sejak tahun 1861 ini memiliki lebih dari 76.000 koleksi karya seni. Untuk masuk ke sini free, jadi dari Alexandra Gardens kita sekalian masuk ke NGV. Saat itu tengah ada pameran koleksi karya seni French Impressionism, sayangnya kita gak bisa masuk karena pameran ini hanya ada di hari-hari tertentu. But we’re happy to spend some time here to admire the iconic yellow polka-dot pumpkin sculpture, patung raksasa karya seniman seni kontemporer Jepang Yayoi Kusama, juga mengeksplor free exhibition untuk anak-anak yang bertema lingkungan hidup.

Untuk masuk ke NGV memang free, tapi beberapa pameran atau event tertentu memerlukan tiket masuk, seperti pameran French Impressionism yang berlangsung hingga Oktober tiketnya 43 AUD.

8. Brighton Beach

Melbourne. Australia

Salah satu ikon Melbourne adalah bathing boxes yang berwarna-warni di Pantai Brighton. Jadinya kalau liburan ke Melbourne terasa wajib ke Pantai Brighton demi ngelihat dan foto-foto di bathing boxesnya, ya kan?! Tapi memang deretan bathing boxes ini terlihat cute dan picturesque sih, sayang untuk dilewatkan. Total terdapat 93 bathing boxes di sepanjang Pantai Brighton. Rumah mungil ini digunakan sebagai tempat ganti baju sebelum bermain dan berenang di pantai, juga tempat ngumpul keluarga dan teman saat berada di pantai. Uniknya, meskipun ukurannya mungil, sebuah bathing box harganya bisa mencapai 400.000 AUD (4,3 Miliar Rupiah) lho. Wow! Kepemilikannya pun bisa diwariskan ke generasi berikutnya.

Selain sibuk ngelihatin betapa cutenya bathing boxes dan foto-foto, saya dan keluarga spent some time here buat main air dan pasir bareng baby Aimee. Pantai Brightonnya sendiri sangat cantik dengan pasir yang lembut dan ombak yang kecil, pas buat berenang atau bersantai selama beberapa jam. Puas main di pantai, kita lanjutin jalan-jalan mengeksplor area di sekitar pantai. Pantai di Melbourne ini berada di wealthy suburban Brighton yang tenang. It was a pleasure walking around here..

Untuk kesini, kamu perlu naik kereta dari Stasiun Flinders Street menuju Stasiun Middle Brighton lalu jalan kaki 15 menit melewati area perumahan dan komersial.

9. St.Kilda

Melbourne. Australia

Jujur saya lumayan penasaran dengan St Kilda karena setiap travel blog yang saya baca selalu mention St Kilda. Pas kita sampai di St Kilda barulah saya sadar kenapa para traveler pada suka stay di St Kilda. St Kilda adalah kawasan suburban tepi laut di Melbourne yang punya vibes nyantai dan slow, beda dengan Melbourne CBD yang fast-paced. St Kilda punya promenade tepi laut yang memanjang hingga ke pier yang ikonik. Nyaman aja jalan-jalan disini bareng keluarga sambil lihat laut atau main pasir. Viewnya indah banget, vibesnya sangat rileks…Ada beberapa attractions disini yang menarik seperti St Kilda Pier, Luna Park (taman hiburan dengan vintage rides), burung penguin, jejeran kafe, pub, dan bar dengan live music, serta St Kilda Film Festival. Kita menghabiskan 1 hari untuk menjelajah St Kilda and I can say it’s one of my favorite destinations in Melbourne. I will write a separate article about St Kilda, tunggu yah…

10. Melbourne Zoo

Melbourne. Australia
Photo by Van Trang Ho on Pexels.com

Karena trip kali ini dikhususkan untuk mengeksplor Melbourne aja dan kita memutuskan untuk gak jadi ke Phillip Island, jadilah Melbourne Zoo dipilih agar Aimee bisa ngelihat langsung binatang di alam nyata. Melbourne Zoo menurut saya cukup oke sih sebagai pilihan destinasi bersama anak. Spacenya luas, ada playground, kantin, dan koleksi hewannya cukup banyak. Aimee akhirnya bisa ngelihat langsung koala, penguin, kanguru dan red panda yang cute. Downsidenya mungkin di jumlah hewan per speciesnya yang menurut saya terlalu sedikit di setiap exhibit, misalnya koala dan penguin hanya kelihatan ada 2 ekor.

Tiket: 57 AUD

11. St. Paul’s Cathedral

Melbourne. Australia

Katedral yang berada di seberang Stasiun Flinders Street ini sayang kalau dilewatkan ketika lagi melintas di sekitar. Arsitekturnya yang bergaya gothic revival menarik perhatian saya.

12. Mengeksplor coffee shop di Melbourne

Melbourne. Australia
Photo by Gurpreet Dhaliwal on Pexels.com

Bukan tanpa alasan Melbourne dikenal sebagai ibukota kopinya Australia. Selama 2 minggu jalan-jalan di Melbourne, hobi saya dan suami diantaranya cafe hopping dari satu coffee shop ke coffee shop lainnya. Budaya minum kopi mulai mengakar di Melbourne sejak datangnya para imigran dari Eropa. Industri kopi berkembang hingga kini Melbourne dikenal dengan suasana kafenya yang semarak dan menjadi destinasi global para pecinta kopi. Beberapa coffee shop & brand yang terkenal dan kita cobain di Melbourne: Industry Beans, Axil Coffee Roasters, Market Lane, dan ST ALi yang sudah hadir di Indonesia yaitu lewat 2 outlet di Jakarta dan Bali. I am preparing a special article about recommended coffee shops, cafes and restaurants in Melbourne, so stay tuned…

13. Lanes

Melbourne. Australia

Lanes atau gang-gang di pusat kota Melbourne yang dipenuhi street art menjadi salah satu ikon Melbourne dan attraction yang paling dicari turis. Graffiti is not our thing but karena kita lagi di Melbourne dan menjelajah kotanya, jadinya pasti nemu gang-gang bergrafiti ini di banyak sudut kota. Beberapa yang saya dan suami temukan diantaranya Hosier Lane dan AC/DC Lane.

Gang-gang artsy ini tadinya berfungsi sebagai service alleys, yaitu tempat membuang sampah dan menurunkan barang delivery pada tahun 1800an. Akhir abad ke-20, gang-gang di Melbourne direvitalisasi oleh para seniman jalanan dan pelaku bisnis hingga kini dikenal sebagai part of Melbourne urban culture.

14. Mengeksplor Fitzroy

Melbourne. Australia

Fitzroy adalah kawasan hipster yang sedang trendy di antara anak muda Melbourne. Perpaduan bohemian culture, sejarah yang kaya, butik independen, dan ruang kreatif seperti galeri seni, kafe, dan toko-toko unik membuatnya sayang kalau dilewatkan selama liburan ke Melbourne, Australia. Satu tempat yang pengen banget kita datengin adalah Fitzroy Gardens yang terkenal cantik, cuma kali ini kita belum sempat kesana, maybe next time ya. We were also unlucky that day since some coffee shops were closed at the time we were there..

15. Jalan-Jalan di Sekitar Sungai Yarra

Melbourne. Australia

Kawasan yang relaxing banget buat jalan-jalan bareng keluarga atau teman di akhir pekan. Gak cuma ngelihat Sungai Yarra tapi ada beberapa point of interest disini seperti Evan Walker Bridge yang menghubungkan Southgate dengan Stasiun Flinders Street, ke mal Southgate Precinct, jalan-jalan di South Warf Promenade, shopping di DFO South Wharf, dan naik boat menyusuri Sungai Yarra.

Kawasan waterfront lainnya di Melbourne yang bisa dieksplor adalah Docklands. Meski gak se-lively CBD, Docklands tetep worth to visit kalau kamu demen jalan kaki dan penasaran dengan setiap sudut Melbourne. Docklands terdiri dari area pelabuhan, kawasan apartemen dan retail.

Melbourne. Australia

Tak terasa sudah 2 minggu kita stay di Melbourne. Melbourne, Australia buat saya dan keluarga termasuk destinasi liburan yang aman, nyaman dan mudah untuk family. Semuanya predictable yang mana cocok untuk keluarga dengan anak kecil. Melbourne jelas recommended sebagai tempat tinggal. On the other hand, tidak ada sense of novelty yang biasanya saya cari di setiap negara dan kota yang saya kunjungin. Gak ada suprise elementnya gitu. But it’s okay, we’ll travel again by the end of the year to a new country in a continent I’ve never been too. An exotic destination with rich culture and history. I can’t wait!

Curious about my adventures in Europe and America ?. You can click the following links to see my traveling videos that have aired on Net TV :

  1. Desa Hallstatt, Desa dengan Arsitektur Klasik di Pinggir Danau
  2. Imutnya Park Guell, Dunia Fantasi Ala Gaudi di Barcelona
  3. Ada Turki Mini di Bosnia Herzegovina
  4. Nyobain Makanan Khas Bosnia, Kaya Rasa dan Pasti Halal
  5. The Bean, Seni Kontemporer yang Ada di Film – film Hollywood

Want to help support my travel? Help me to visit 50 more countries and write more travel stories & guides by donating here

Watch my adventures & subscribe to my YouTube channel: The Island Girl Adventures

3 thoughts on “2 Minggu Liburan ke Melbourne, Australia: 15 Destinasi Keren yang Wajib Dikunjungi

  1. Pingback: Pengalaman Naik Garuda Indonesia ke Melbourne, Australia – The Island Girl Adventures

  2. Pingback: Jalan-Jalan ke St Kilda Melbourne, Australia: Dari Luna Park, Penguin, Hingga Chill Vibes di Pantai – The Island Girl Adventures

  3. Pingback: 6 Coffee Shop Favorit di Melbourne, Australia – The Island Girl Adventures

Leave a comment