
Terakhir naik Garuda Indonesia untuk long flight adalah saat Aimee pertama kali ke Eropa tahun kemarin. Saat itu, kita merasa nyaman terbang bersama bayi berumur 6 bulan dari Jakarta ke Doha, Qatar salah satunya berkat service pramugarinya Garuda Indonesia yang sangat ramah. Penerbangan selama 8 jam 25 menit terasa mudah karena anak saya bisa tidur lelap di bassinet yang disediakan Garuda. Karena impressed dengan pengalaman terbang yang menyenangkan, untuk trip ke Australia kita decided terbang dengan Garuda Indonesia lagi. Round trip Bali – Melbourne, Australia pun sangat mulus, terutama pas balik ke Bali!
Terbang dari Bali – Melbourne dengan Garuda Indonesia. No More Bassinet

Sebenarnya kita masih qualified untuk minta layanan bassinet buat anak karena bassinet biasanya diberikan ke penumpang yang membawa bayi usia di bawah 2 tahun atau tidak lebih dari 11 kg (24 lb). Tapi karena Aimee udah lumayan tinggi jadi gak muat lagi ditaruh di bassinet, makanya kita putuskan untuk gak pesan bassinet.
BACA JUGA:
2 Minggu Liburan ke Melbourne, Australia: 15 Destinasi Keren yang Wajib Dikunjungi
Pengalaman Naik Qatar Airways ke Eropa (Jakarta-Paris PP) Bersama Baby
Traveling ke Malaysia Untuk First Timer: Kota Wajib Visit di Malaysia & Oleh-Oleh Wajib Diborong
Kita ambil jam penerbangan malam untuk rute Bali – Melbourne agar ngepas dengan jam tidur anak. Jam 10.05 WITA pesawat mulai lepas landas, dan gak lama kemudian Aimee tertidur pulas di pangkuan saya. Flight selama 5 jam 25 menit terbilang mulus, jarang turbulensi. Meski saya gak duduk di depan dinding seperti biasanya yang mana space kakinya lebih luas, kursi Garuda yang nyaman bikin saya oke aja selama penerbangan. Inflight entertainment-nya juga lumayan menghibur meski pilihan filmnya agak jadul hehe. Malah saya dan suami agak kaget karena dapet makan berat dan sandwich juga karena kita terbang saat midnight..

Selain pramugarinya yang ramah dan elegan, yang saya suka dari setiap terbang dengan Garuda Indonesia itu makanannya enak dengan porsi yang ngepas. However, the downside from this flight is terjadi saat sebelum terbang, dimana saya gak bisa check-in lewat website. I don’t know why, mungkin karena webnya jadul atau karena kita bawa infant. Tapi jadinya kita mesti jalan ke bandara Bali berjam-jam sebelum waktu penerbangan, lalu ngantre panjang untuk check-in dan drop bagasi. Untungnya check-in timenya gak makan waktu terlalu lama, yaitu gak lebih dari 30 menit. I mean, ngantre panjang bersama bayi itu gak mudah. Setelah itu kita bisa lewat imigrasi bersama Aimee dan strollernya. Seperti di penerbangan sebelumnya, stroller tetap masuk bagasi hanya aja kita bisa makai dulu di bandara sampai tiba waktunya boarding. Ada petugas Garuda Indonesia yang akan ngambil stroller disitu.
Pulang ke Bali dari Melbourne: Dikasih 1 Row sama Garuda Indonesia!

We arrived pretty early in Melbourne Airport, sehingga antrean check-innya masih pendek. Gak sampai semenit kita udah bisa check-in dan drop bagasi lho. And we’re lucky karena dikasih the entire row buat kita sekeluarga! Waw…thank you so much Garuda Indonesia!
Proses Tax Refund di Melbourne Airport

Selain mengantisipasi proses check-in yang lama (yang ternyata gak terbukti), tujuan lain kita ke bandara pagi-pagi buta adalah demi memproses tax refund. Karena ini pertama kalinya saya ke Australia, saya gak mau bikin salah yang bisa bikin saya gak dapet tax refund dong. Kan sayang kalau ratusan AUD melayang…
Tax refund diberikan sebanyak 10% dari minimal pembelian 300 AUD. Pas shopping di Melbourne, jujur saya gak tahu soal ini karena beda dengan di Paris dimana ada banyak informasi tax refund di department store dan butik untuk mengencourage turis berbelanja disana (bisanya berupa stiker yang ditempelkan di window display). Di Melbourne saya gak nemuin informasi itu sama sekali! Kalau gak browsing sendiri kayaknya gak bakal tahu deh…
Untuk mengklaim tax refund, saya perlu isi data-data dari setiap receipt yang kita terima setelah belanja di aplikasi TRS, lalu screenshot QR yang muncul setelah selesai mengisi formulir. Setelah check-in dan lewat pemeriksaan imigrasi, step selanjutnya adalah menuju ke konter TRS yang berada di Terminal 2, tepatnya setelah imigrasi dan duty free shop utama. Beruntung banget kita berangkat pagi-pagi buta karena antrean di TRS masih pendek. Kayaknya ada deh saya ngantre 10 menit sebelum akhirnya dipanggil petugas.
Yang perlu dinote disini adalah kita wajib nunjukkin barang-barang free tax ke petugas TRS, jadi barangnya mesti dibawa ya gaes, gak boleh masuk bagasi. Selain barang, nota atau invoice, QR code, paspor dan boarding pass juga mesti ditunjukkin ke petugas. Setelah semua clear, saya kasih nomor kartu kredit dimana pengembalian pajaknya akan dikirim ke kartu kredit saya. Tax refund dari Melbourne, Australia cuma bisa ditransfer ke kartu kredit, gak bisa cash seperti di Paris. Prosesnya sendiri infonya memakan waktu 14 hari tapi prakteknya 1 hari kemudian dananya udah nyampai di rekening saya. Overall, pengalaman memperoleh tax refund di Australia lumayan seamless sih, meski kalau disuruh milih saya lebih suka memproses tax refund di mesin tax refund di Printemps Paris. Jadi begitu selesai shopping bisa langsung masukkan data dan dapet kembalian tax saat itu juga. Bisa milih cash ataupun ditransfer ke CC…
Tax refund kelar, cusss kita masuk ke pesawat untuk terbang pulang ke Bali.

It’s the first time Aimee sits by herself. Kirain dia bakal gak betah duduk sendiri dan maksa dipangku mama selama 5 jam-an, hiks, tapi ternyata diluar dugaan anak saya anteng banget. Dia jadi sibuk nonton kartun dan mainin remotenya hehe… Karena kita terbang jam 7 pagi, anak saya udah bangun dari sebelum subuh, jadinya setelah lepas landas, Aimee langsung tertidur pulas bak di kasur (karena emang bisa tidur telentang, secara kita punya 4 seat di penerbangan ini). Mama pun jadi hepi bisa nonton The Hobbit dan The Hobbit 2 sampai tamat. Serunya lagi, Aimee bobo tenang sampai 1 jam menjelang tiba di Bali. Another great experience flying with Garuda Indonesia.. also, it’s a good strategy karena bentar lagi anak saya 2 tahun…

Meanwhile, sarapan saya selama terbang dari Melbourne, Australia ke Bali sama memuaskannya. Pilihan western dan Indonesian food sama enaknya. Aimee juga dapet beberapa makanan bayi dan jus dari Garuda.
Tiket Garuda Indonesia Bali – Melbourne PP kali ini dibeli 1 bulan sebelumnya di website Garuda Indonesia. We love flying with Garuda Indonesia dan gak kapok untuk terbang jauh lagi bareng Garuda, soon ya…
Curious about my adventures in Europe and America ?. You can click the following links to see my traveling videos that have aired on Net TV :
- Desa Hallstatt, Desa dengan Arsitektur Klasik di Pinggir Danau
- Imutnya Park Guell, Dunia Fantasi Ala Gaudi di Barcelona
- Ada Turki Mini di Bosnia Herzegovina
- Nyobain Makanan Khas Bosnia, Kaya Rasa dan Pasti Halal
- The Bean, Seni Kontemporer yang Ada di Film – film Hollywood
Want to help support my travel? Help me to visit 50 more countries and write more travel stories & guides by donating here
Watch my adventures & subscribe to my YouTube channel: The Island Girl Adventures

Pingback: 2 Minggu Liburan ke Melbourne, Australia: 15 Destinasi Keren yang Wajib Dikunjungi – The Island Girl Adventures