Sempat tertunda selama 5 bulan, akhirnya bulan Mei ini saya bisa juga liburan ke Dubai, sekaligus menginjakkan kaki ke negara kedua di Timur Tengah, Uni Emirat Arab. Memang, liburan ke Dubainya gak lama karena cuma transit selama 1 hari dalam perjalanan dari Jakarta ke Paris. Tapi mayan tuh bisa ngelihat a glimpse of Museum of Future dan Burj Khalifa, plus exploring Dubai Marina dan Old Town Dubai.
Perlu 60 Tahun Aja Untuk Mengubah Desa Nelayan Jadi Kota Futuristik Dubai
Dubai awalnya hanyalah sebuah desa nelayan yang berada di Teluk Persia. Dari awal abad ke-18 hingga awal abad ke-20, fishing jadi sumber income utama warga Dubai, mainly mutiara. Dubai pun lantas dikenal sebagai pengekspor mutiara hingga tahun 1930an, hingga akhirnya Great Depression memusnahkan perdagangan mutiara Dubai. Sadar kalau cuma punya sedikit oil reserve, penguasa Dubai Sheikh Rashid bin Saeed Al Maktoum pada tahun 1958 memutuskan untuk mengubah Dubai sebagai kota pusat perdagangan. Ia mulai membangun infrastruktur seperti pelabuhan, bandara, jalan raya, rumah sakit, sekolah, hotel, dan jaringan telepon serta listrik. Setelah negara Uni Arab Emirates terbentuk pada tahun 1971, Dubai terus tumbuh sebagai kota metropolitan berkat perdagangan dan minyak.
Kini, Dubai sukses menjadi negara terkaya ke-3 di dunia serta jadi kota terkaya di kawasan Timur Tengah. Menariknya, industri minyak hanya menyumbang kurang dari 1% GDP Dubai tahun 2018, karena revenuenya berasal dari perdagangan dan turisme. Hanya dalam waktu 60 tahunan, Dubai sukses menjelma dari desa nelayan jadi kota yang full of achievements, kota yang serba wah. Gak cuma dari angka GDP tapi juga dari attractionsnya seperti Burj Khalifa yang menjadi gedung tertinggi di dunia, 7 hotel tertinggi di dunia juga berada di Dubai, begitu pula sederet pilihan hiburannya yang termasuk paling wah di seantero planet.
Apply Visa UAE Sebelum Liburan ke Dubai
Segera setelah beli tiket pesawat Emirates Jakarta-Paris saya langsung apply visa Dubai lewat website Emirates. Yah buat transit dan liburan ke Dubai, WNI memang masih perlu visa, unlike to visit Qatar. Prosesnya lumayan simpel karena websitenya Emirates canggih, bisa ngeresize ukuran file dan foto juga. Saya cuma isi data diri, kasih scanned paspor, foto, dan beberapa dokumen lain terus bayar pakai CC. 2 hari kemudian, visa UAE udah saya terima via e-mail. Selengkapnya tentang step by step apply visa UAE disini.
Things To See and Do Selama Liburan ke Dubai
Flight dari Jakarta ke Dubai berjalan lancar, meski sempet turbulence beberapa kali. Setelah terbang selama 7 jam, jam 10 malam waktu setempat saya sampai juga di Dubai. Karena udah malam, kita langsung aja naik taksi menuju Dubai Marina. Berikut beberapa things to do saat liburan ke Dubai yang udah sempat saya kunjungin :
- Dubai Marina
Salah satu neighborhood paling eksklusif di Dubai di sepanjang garis pantai Teluk Persia. Kalau kamu membayangkan Dubai sebagai kota metropolitan yang modern dan luxurious, salah satu tempatnya adalah di Dubai Marina. Di kawasan ini ada lebih dari 200 residential towers dan dialiri man-made kanal yang penuh dengan yacht. Mirip dengan suasana di Nice, Prancis atau Monaco gitu lah….
Hal yang bikin saya suka banget dengan Dubai Marina saat liburan ke Dubai adalah disini kita bisa mandangin skyline Dubai yang penuh dengan skyscrapers. Gak cuma Burj Khalifa yang menyandang gelar sebagai gedung tertinggi di Dubai, kumpulan skyscrapers di Dubai Marina juga mendapat titel yang gak kalah wah, yaitu sebagai the tallest block of skyscrapers in the world dengan tinggi mencapai lebih dari 300 meter. Mau siang atapun malem, viewnya sama-sama menakjubkan, Dubai terlihat sangat modern… Pagi esoknya, saya sengaja bangun pagi demi jalan-jalan di Marina. Di sekitar Marina ada banyak restoran dan coffee shop, cuma karena masih pagi cuma ada beberapa yang buka, yacht juga masih parkir, belum ada yang berlayar. Hanya ada beberapa warga dan expats yang terlihat lagi jogging dan sepedaan disini. Downside dari Dubai Marina menurut saya adalah kawasan ini terlihat dan terasa sangat westernized, hampir gak terasa lagi di Timur Tengah saat liburan ke Dubai.
However, Dubai Marina worth to visit banget saat liburan ke Dubai karena disini kamu bisa ikutan ngerasain kehidupan ala Sultan di Dubai. Selain bisa stay di salah satu skyscrapers di Dubai, kamu juga bakal dimanjakan oleh sederet entertainment disini, seperti banyaknya pilihan luxury hotels & resorts termasuk Jumeirah Beach Resort, chic restaurant and rooftop bars, dan shopping mall. Mal di Dubai Marina sendiri ada 3, yaitu Dubai Marina Mall, Dubai Mall, dan Mall of The Emirates.
Experience lain di Dubai yang bisa kamu coba diantaranya berlayar dengan yacht yang bisa disewa buat keliling Marina dengan tarif mulai 21 Juta Rupiah per jam, dinner cruise dengan kapal tradisional Dubai, Dhow, atau main ke pantai dan waterpark bareng family.
2. Old Town Dubai
Honestly, Old Town Dubai adalah area yang paling pingin saya kunjungin selama liburan ke Dubai. Setiap ngelihat video youtube tentang Dubai, Old Town Dubai bikin curious dan tertarik karena beda banget dengan kawasan lainnya di Dubai yang serba modern dan wah.
Old Town Dubai adalah bagian dari Dubai di masa lampau yang terus dilestarikan. Di kota tua Dubai, kita bisa ngelihat seperti apa sih kota Dubai saat masih jadi desa nelayan. Bangunan disini kontras banget dengan skyscrapers di Dubai Marina atau resort mewah di Palm Islands, karena gak ada rumah dan gedung tinggi disini, hanya ada bangunan berwarna coral khas Timur Tengah.
Area yang saya kunjungin di Old Town selama liburan ke Dubai adalah distrik Deira, yang berada di tepi Dubai Creek. Zaman dulu, para pedagang dari berbagai negara menyeberangi Dubai Creek untuk menjajakan barang dagangannya seperti emas, parfum, dan tekstil di berbagai souk atau pasar di sekitar Deira. Souk-souk tersebut masih ada sampai sekarang lho, dan kini jadi salah satu main attractions bagi turis yang liburan ke Dubai.
Pertama saya ke Gold Souk atau pasar emas, yang emang terkenal banget di Dubai. Di sepanjang Gold Souk, berjejer toko-toko emas yang menawarkan perhiasan emas dengan bermacam model dan berat. Kalau mau sukses transaksi emas disini, kabarnya kita mesti nawar dulu lho..mirip dengan toko emas di Jakarta.
Souk lain yang sempet saya jelajahin adalah Spice Souk atau pasar rempah-rempah. Sesuai namanya, di pasar tertutup ini ada banyak kios yang menjajakan rempah-rempah khas timur Tengah seperti saffron dll. Tapi ada juga toko-toko yang menjual suvenir seperti dompet, lampu etnik, pashmina, dan Abaya.
Hal lain yang bisa dicoba di Old Town adalah naik kapal tradisional Arab atau Dhow menyeberangi Dubai Creek. Biayanya cuma 1 Dirham, its probably the cheapest thing to do in Dubai 🙂
So far liburan ke Dubai saya emang singkat, karena emang cuma transit 1 hari jadi cuma bisa exploring 2 area. But it’s okay, liburan ke Dubai tetep fun kok. Saya dapet juga sih a glimpse of Museum of Future dan Burj Khalifa saat kita naik taksi menuju ke Dubai Marina. I’ll put it on the list of things to do in Dubai along with Dubai Mall for the next visit…
Curious about my adventures in Europe and America ?. You can click the following links to see my traveling videos that have aired on Net TV :
- Desa Hallstatt, Desa dengan Arsitektur Klasik di Pinggir Danau
- Imutnya Park Guell, Dunia Fantasi Ala Gaudi di Barcelona
- Ada Turki Mini di Bosnia Herzegovina
- Nyobain Makanan Khas Bosnia, Kaya Rasa dan Pasti Halal
- The Bean, Seni Kontemporer yang Ada di Film – film Hollywood
Want to help support my travel? Help me to visit 50 more countries and write more travel stories & guides by donating here
Watch my adventures & subscribe to my YouTube channel : The Island Girl Adventures
Pingback: Jalan-Jalan ke Paris, Prancis. Itinerary dan Destinasi Liburan 7 Hari di Paris – The Island Girl Adventures
Pingback: Jalan-Jalan ke Colmar, Prancis. Kota Negeri Dongengnya Prancis – The Island Girl Adventures
Pingback: Jalan-Jalan ke Porto, Portugal. More Than Just Tempat Lahir Harry Potter – The Island Girl Adventures
Pingback: Traveling ke Singapura Tahun 2023. What’s New There? – The Island Girl Adventures